AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Ribuan orang Amerika telah mengambil bagian dalam dua aksi unjuk rasa besar-besaran di Chicago dan New York AS untuk mengekspresikan dukungan mereka terhadap rakyat Palestina dalam menghadapi kekerasan Zionis Israel.
Menurut perkiraan yang berbeda, hingga 2.000 demonstran turun ke jalan-jalan di New York pada hari Ahad (18/10/2015), membawa bendera Palestina.
Protes itu diselenggarakan oleh Mahasiswa NYC untuk Keadilan di Palestina, yang merupakan bagian dari gerakan yang lebih luas yang disebut NY4Palestine. Para pengunjuk rasa meneriakkan "Bebaskan Palestina" ketika mereka melakukan pawai ke Manhattan Times Square, di mana orang banyak bertambah lebih besar.
Para pengunjuk rasa mengutuk kekerasan Zionis Israel terhadap Palestina dan gelombang agresi mereka selama beberapa pekan terakhir. Para aktivis Yahudi juga ikut pawai tersebut dalam mendukung perjuangan Palestina dan menentang kebijakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang agresif.
Ketegangan meningkat di Times Square ketika para aktivis Palestina berhadapan dengan pawai pro-Israel yang juga diadakan di pusat Manhattan. Tidak ada insiden besar dilaporkan antara kedua belah pihak yang berlawanan tersebut.
Demonstrasi lain di Chicago juga menarik ribuan orang yang turun di jalan-jalan sambil membawa plakat dan bendera Palestina untuk menyuarakan dukungan mereka bagi bangsa tertindas tersebut.
Kerumunan besar itu, yang diselenggarakan oleh Koalisi untuk Keadilan di Palestina, berbaris di pusat kota dekat Kongres dan Michigan Avenue. Mereka, juga, menuntut segera diakhirinya agresi dan pendudukan Zionis Israel.
Para pengunjuk rasa mendesak pemerintah AS untuk berhenti menggunakan pajak mereka untuk mendukung Israel. Mereka juga menyerukan memboikot rezim Israel dan menganggap bertanggung jawab atas banyak pelanggaran hak asasi manusia terhadap Palestina.
Gelombang terbaru dari ketegangan itu dipicu oleh pemaksaan rezim Israel atas pembatasan masuk jamaah Palestina ke dalam Masjid Al-Aqsa pada bulan Agustus.
Warga Palestina juga marah pada meningkatnya kekerasan oleh pemukim ilegal Yahudi, yang sering menyerbu masjid Al-Aqsa. Mereka mengatakan rezim Tel Aviv berusaha untuk mengubah status quo komplek situs paling suci ketiga dalam Islam setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Akibat ketengangan yang terus meningkat selama dua pekan terakhir, delapan warga Zionis Yahudi tewas dalam serangan pisau di jalan-jalan atau di bus yang dilakukan oleh warga Palestina. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa setidaknya 45 warga Palestina telah tewas di seluruh wilayah yang diduduki sejak awal Oktober. (st/an)