MADRID, SPANYOL (voa-islam.com) - Seorang wanita muallaf asal Spanyol yang diduga mencoba untuk mencapai Suriah untuk bergabung dengan Daulah Islam (IS) telah ditangkap pada hari Selasa (20/10/2015) di bandara Madrid sebelum terbang ke Turki, polisi mengatakan.
Muallaf wanita tersebut, berusia 22 tahun, berasal dari provinsi barat daya Huelva dan telah berpindah keyakinan "ke bentuk Islam paling ekstrim dan diduga melakukan kontak dengan elemen-elemen radikal," polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"Wanita itu telah merencanakan untuk melakukan perjalanan ke Turki dan kemudian pergi ke Suriah untuk bergabung dengan barisan Daesh," tambah polisi, menggunakan nama akronim Arab untuk Daulah Islam, sebagaimana dikutip AFP.
Wanita yang tidak disebutkan namanya itu adalah yang terbaru dari beberapa tersangka perempuan simpatisan IS yang ditahan di Spanyol sejak tahun lalu atas kekhawatiran keamanan.
Pada bulan September polisi menangkap seorang wanita Maroko berusia 18 tahun yang dituduh mempersiapkan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan IS, dan pada bulan Juli seorang wanita ditangkap di Kepulauan Canary dituduh merekrut gadis-gadis muda dan memfasilitasi perjalanan mereka ke daerah-daerah yang dikendalikan oleh IS.
Seperti negara-negara Eropa lainnya, Spanyol telah membuat tindakan keras atas sel-sel Islam radikal menjadi sebuah prioritas, tetapi belum mampu membendung aliran orang dari negara itu untuk bergabung IS di Suriah dan Irak.
Diperkirakan bahwa sekitar 100 warga negara itu telah bergabung dengan kelompok jihad di kedua negara, angka yang lebih rendah daripada mereka yang berasal dari Inggris, Prancis dan Jerman. (st/AFP)