MOSKOW (voa-islam.com) - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan tidak penting bagi Presiden Suriah, Bashar al-Assad, untuk tetap berkuasa, kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Rabu, 3/11/2015.
Pernyataan ini dipandang suatu perubahan sikap damai Kremlin, dibandingkan dukungan yang diberikan sebelumnya. Ketika ditanyakan apakah mempertahankan pemimpin Suriah tersebut adalah suatu hal mendasar bagi Rusia, Maria Zakharova mengatakan, "Tentu saja tidak, kami tidak pernah mengatakan hal itu."
"Kami tidak mengatakan apakah Assad akan turun atau bertahan," tambahnya.
Rusia sebelumnya menyatakan penolakan terhadap penggulingan pemerintahan Assad, dan bersikukuh mempertahankan Bashar al-Assad. Sementara itu, Zakharova menjelaskan kepada stasiun radio Ekho Moskvy bahwa apakah Assad bertahan atau turun bukanlah hal mendasar bagi Rusia, tetapi rakyat Suriah yang harus memutuskan nasibnya.
Rusia dipandang sebagai salah satu pendukung terkuat Assad dan sebelumnya menolak keras usulan pihak Barat agar presiden Suriah itu dilengserkan. Pada bulan September, Rusia mulai melakukan serangan udara terhadap kelompok yang menamakan diri Daulah Islam atau ISIS atas permintaan pemerintah Damaskus. Ratusan rakyat Suriah tewas akibat serangan udara Rusia.
Rusia menghadapi tekanan negara-negara Eropa Barat, Amerika, dan Arab, agar menghentikan dukungan kepada Bashar al-Assad. Sekarang, tinggal Iran dan Irak serta Rusia yang kokoh mendukung Assad. Namun, pertemuan perundingna di Wina, nampaknya Bashar al-Assad sudah tidak dapat tempat lagi. (afgh/aby/voa-islam.com)