ANKARA (voa-islam.com) - Moskow melarang seluruh maskapai Rusia melakukan penerbangan ke Sharm el-Sheikh. Larangan Moskow ini berdasarkan nota dari fihak intelijen dan pejabat keamanan Rusia. Moskow masih sangat mengkawatirkan kemungkinan adanya ancaman terhadap maskapai penerbangannya, sejak jatuhnya Metrojet Rusia yang menewaskan seluruh penumpangnya, yaitu 224 orang penumpang, Jum'at, 6/11/2015.
Sementara itu, fihak pemerintah Inggris juga membatalkan seluruh penerbangannya ke Sharm el-Sheikh. M16 (intelijen Inggris) telah merekomendasikan kepada Perdana Menteri David Cameron, agar membatalkan kunjungan wisata ke Sharm el-Sheikh. Sehigga, tidak ada jadwal penerbangan dari maskapai Inggris, British Airways yang menuju ke Sharm el-Sheikh. Jatuhnya pesawat Rusia, Metrojet telah menjadi momok di seluruh dunia.
Presiden Prancis Francois Hollande juga melarang maskapai Air France melakukan penerbangan ke Mesir dan Sharm el-Sheikh. Dengan alasan keamanan bagi penerbangan dan warga Perancis, maka semua penerbangan menuju Mesir dan Sharm el-Sheik dibatalkan. Seluruh negara-negara Eropa memberikan "alert" kepada warganya agar tidak melakukan kunjungan ke Mesir dan kota wisata Sharm el-Sheikh.
Begitu pula Perdana Menteri Turki Ahmed Dovutoglu melarang maskapai Turkish Airline, melakukan penerbangan ke Mesir dan Sharm el-Sheikh, karena alasan keamanan. Kondisi di Sharm el-Sheikh masih belum dapat diprediksi, Karena pemerintahan Mesir dibawah al-Sisi juga melakukan perang terhadap mujahidin di Semenanjung Sinai. Kondisi yang anomali sangat mengkawatirkan akan terjadinya serangan n susulan. Hal ini semua masih terkait dengan situasi perang yang terjadi di Suriah. (afgh/aby/voa-islam.com)