View Full Version
Senin, 09 Nov 2015

AS Kemungkinan Akan Kirim Lebih Banyak Pasukan ke Suriah

DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ashton Carter mengatakan lebih banyak pasukan Amerika bisa "benar-benar" dikirim ke Suriah jika AS dapat menemukan lebih banyak pasukan sekuler lokal "yang mampu" untuk bermitra dalam memerangi mujahidin, ARA News melaporkan Senin (9/11/2015).

Ini terjadi beberapa hari setelah Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden Obama telah mengizinkan penyebaran kontingen kecil pasukan khusus ke negara yang dilanda perang Suriah.

"Jika kita menemukan kelompok-kelompok tambahan yang bersedia untuk melawan ISIL (IS) dan mampu dan termotivasi, kami akan melakukan lebih. Presiden telah menunjukkan kesediaan untuk berbuat lebih banyak, saya pasti saya siap untuk merekomendasikan dia melakukan lebih, tetapi Anda harus memiliki kekuatan lokal yang mampu; itulah kunci kemenangan berkelanjutan," kata Carter kepada ABC News.

Presiden Obama telah mengizinkan mengirimkan sekitar 50 Pasukan Khusus AS ke Suriah utara untuk bekerja dengan kelompok-kelompok bersenjata sekuler lokal melawan mujahidin.

"Apa yang mereka lakukan di sana adalah mereka mendapati kekuatan lokal, campuran Kurdi dan Arab Suriah, yang ingin memerangi ISIL. Jadi kelompok kecil ini, yang sangat elit, ditujukkan mengarahkan semua yang Amerika Serikat dapat berikan untuk diarahkan, dalam cara intelijen, kekuatan udara dan sebagainya, untuk membantu kekuatan lokal termotivasi yang mampu ini," kata Carter.

"Dan ini adalah sebuah contoh dari seluruh strategi. Kami harus mengalahkan ISIL. Kami akan mengalahkan ISIL. Jantung ISIL di Suriah dan Irak. "

Meskipun misi pasukan khusus Amerika di Suriah dibatasi untuk menyediakan nasihat militer bagi pasukan lokal dan untuk memungkinkan mereka dalam operasi anti-IS, Carter tidak mengecualikan kemungkinan keterlibatan langsung oleh pasukan AS dalam pertempuran.

"Kami mengirim mereka ke dalam situasi berbahaya dan dapat berkembang menjadi situasi tempur," katanya. (an/ARA)


latestnews

View Full Version