N'DJAMENA, CHAD (voa-islam.com) - Pemerintah Chad hari Senin (9/11/2015) telah mengumumkan keadaan darurat di wilayah Danau Chad Senin menyusuk serangan berulang Boko Haram di daerah itu, Hassan Syla Bakary, juru bicara pemerintah mengatakan.
Keputusan itu - yang pertama dari jenisnya sejak awal serangan Boko Haram di kawasan tersebut - datang setelah serangan jibaku Boko Haram di sekitar Danau Chad yang menewaskan lima orang pada hari Ahad, menurut polisi Chad.
Keadaan darurat diadopsi pada pertemuan kabinet luar biasa, yang diadakan hari Senin di ibukota Chad, N'djamena, Bakary mengatakan dalam sebuah pernyataan pers.
"Penerapan keadaan darurat memungkinkan Gubernur wilayah Danau Chad untuk melarang pergerakan orang dan kendaraan ... dan pencarian rumah ke rumah untuk mengambil senjata," kata Menteri Keamanan Chad Ahmat Mahamat Bachir.
Presiden Chad, Idriss Deby, yang memimpin pertemuan Kabinet mengatakan bahwa durasi keadaan darurat belum ditentukan.
Chad adalah bagian dari Multinasional Joint Task Force (MNJTF) yang telah dibuat oleh negara-negara Danau Chad seperti Basin - Nigeria, Niger, Chad, Kamerun dan Benin - yang bertujuan memberantas kelompok Boko Haram.
Menurut klaim juru bicara pemerintah, "intervensi pertahanan dan keamanan Chad terhadap kelompok militan Boko Haram telah berhasil dan telah secara signifikan" mengurangi pengaruh kelompok itu di wilayah tersebut. (st/aa)