KABUL (voa-islam.com) - Ribuan demonstran Syiah unjuk rasa berbaris di samping peti mati yang berisi tujuh mayat orang Syiah Hazara di ibukota Afghanistan, Kabul, Rabu, 11/11/2015.
Mereka menuntut keadilan bagi pemenggal tujuh orang Syiah, yang PBB katakan dapat dianggap sebagai kejahatan perang. Padahal, Syiah lebih jahat lagi, di Suriah, Iran dan Irak, orang-orang Sunni dibantai oleh mereka secara keji dan biadab.
Demonstran berkumpul di barat Kabul dan berjalan melalui hujan, mereka membawa plakat tuntutan keadilan disamping peti mati terbungkus hijau di depan gerbang istana presiden. Di mana penyelenggara aksi protes mengatakan mereka berencana menggelar aksi duduk di sampai tuntutan mereka dipenuhi oleh pemerintah.
Para demonstran juga membawa foto-foto korban, termasuk dua perempuan dan seorang gadis, dan peti mati itu dibawa oleh seorang wanita.
"Ini adalah protes menuntut keadilan bagi para korban yang dibunuh tanpa ampun, dan kami menuntut keadilan bagi orang-orang yang dibunuh secara brutal oleh teroris”, kata pengunjuk rasa Mohammad Hadi.
"Kami ingin balas dendam, hari ini mereka membunuh kita, besok mereka membunuh anda”, kata para pengunjuk rasa meneriakkan slogan.
Orang-orang Syi'ah di Afghanistan, mereka itu pengkhianat, dan berkomplot dengan musuh Muslim Afghanistan, dan bersekutu dengan Amerika, saat Kabul diduduki oleh Sekutu. Suku Hazara yang berjumlah 3 juta itu, sekarang banyak yang melarikan diri ke Iran.
Tapi, di Iran disuruh berperang di Suriah, dan mendapat gaji $50 dollar perhari, dan mereka dijanjikan akan diberi kewarganegaraan bagi yang ikut berperang di Suriah. (afgh/aby/voa-islam.com)