DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Lebih dari 30.000 mujahid dari seluruh dunia telah melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak selama empat tahun terakhir untuk bergabung dengan barisan kelompok-kelompok jihad di Suriah dan Irak.
Lembaga Ekonomi dan Perdamaian (IEP) mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Selasa (17/11/2015) bahwa setidaknya 8.000 warga Eropa telah bergabung dengan kelompok jihad di Suriah dan Irak sejak 2011.
Sebagian besar mujahid asing berjuang bersama Daulah Islam (IS), sementara beberapa telah bergabung dengan kelompok jihad lainnya seperti cabang Al-Qaidah Suriah Jabhat Al-Nusrah.
Laporan IEP ini, berdasarkan perkiraan dari Indeks Terorisme Global, juga mengungkapkan bahwa sekitar 15.000 mujahid yang telah bergabung dengan konflik di Suriah dan Irak berasal dari negara-negara Arab tetangga dan Afrika Utara.
Menurut laporan itu, sekitar 7.000 dari seluruh angka tersebut bepergian ke Irak dan Suriah dalam enam bulan pertama 2015.
IEP menekankan pada hari Selasa bahwa masuknya jihadis asing ke Suriah dan Irak nampaknya tidak berkurang.
Laporan ini juga menghitung jumlah nyawa yang tewas seluruh dunia akibat kegiatan ini, mengatakan 32.658 orang tewas tahun lalu, yang menunjukkan peningkatan 80 persen dibandingkan dengan tahun 2013. Dikatakan total biaya ekonomi dari aksi ini mencapai semua waktu tinggi yaitu USD 52 miliar USD pada tahun 2014.
Statistik itu datang di tengah perdebatan internasional tentang ancaman meningkatnya aksi para srigala tunggal yang berasal dari Suriah, seperti serangan 13 November di Paris, yang diklaim oleh IS, menewaskan lebih dari 130. (st/ptv)