TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Sebuah penembakan massal di sebuah pemukiman di Tepi Barat pada Kamis (19/11/2015) sore dilaporkan menyebabkan seorang pemukim Israel, seorang pejalan kaki Palestina dan seorang turis Amerika tewas, hanya beberapa jam setelah penusukan terpisah menewaskan dua orang di Tel Aviv.
Insiden di Tel Aviv di mana satu orang juga terluka serius adalah yang pertama yang menghantam pusat Israel dalam lebih dari dua setengah pekan.
Dalam serangan di Tepi Barat, tersangka warga Palestina dilaporkan melepaskan tembakan dari sebuah mobil di pemukiman Gush Etzion, terus mengemudi dan kemudian menabrakkan ke mobil lain sebelum ia ditembak mati, Maan News Agency melaporkan.
Seorang turis Amerika berusia 18 tahun dinyatakan tewas di tempat kejadian setelah upaya untuk menyadarkan dia gagal, Jerusalem Post melaporkan.
Seorang pria Israel berusia 50 tahun kemudian tewas di rumah sakit Yerusalem sementara korban ketiga, seorang Palestina 40 tahun yang duduk di salah satu mobil yang berada di bawah tembakan selama serangan juga tewas, menurut media lokal.
Seorang tersangka kedua ditangkap di tempat kejadian, menurut juru bicara polisi Israel Luba Samri, sementara yang ketiga meloloskan diri dari TKP.
Namun sumber-sumber Palestina mengatakan bahwa tersangka yang ditembak mati oleh pasukan Israel tidak ada hubungannya dengan serangan itu dan bahwa ia berada di tempat yang salah pada waktu yang salah.
Sebelumnya di Tel Aviv, seorang Palestina 36 tahun, yang diidentifikasi oleh Haaretz sebagai Riad Mahmoud Al Masalma, diduga menyerbu gedung perkantoran dengan pisau, menewaskan dua warga Israel - Reuven Aviram, 51, dari Ramla dan Aharon Yesayev, 32, dari Holon .
Orang ketiga yang belum teridentifikasi dilaporkan dalam kondisi luka menengah Kamis malam.
Masalma, yang pasukan keamanan Israel mengatakan berasal dari Hebron tetapi memiliki izin kerja dan bekerja di restoran lokal, ditembak dan terluka cukup parah di tempat kejadian. Dia sekarang dalam tahanan polisi.
Seorang juru bicara untuk polisi Israel, Micky Rosenfeld, mengklaim Maslma mencoba untuk memasuki sinagoga di dalam gedung untuk melaksanakan serangan, tetapi dicegah untuk melakukannya oleh para penonton.
Polisi meluncurkan pencarian tersangka kedua, tapi kemudian menegaskan bahwa penyerang bertindak sendirian.
Ini adalah serangan pertama di Tel Aviv sejak 2 November ketika seorang Palestina berusia 19 tahun menikam dan melukai tiga warga Israel di stasiun bus pusat. Dua orang terluka parah, sementara yang ketiga menderita luka ringan.
Sejak awal Oktober, 89 warga Palestina, termasuk tertuduh penyerang meninggal sementara 12 warga Israel tewas sebagian besar dalam serangan penusukan. (st/mee)