DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Sebuah berita menggembirakan datang dari front Aleppo di Suriah utara dimana seorang Jenderal Iran yang mengomandani pasukan elit Quds dalam Korps Pengawal Republik Syi'ah Iran (IRGC) dan mengotaki jalannya pertempuran di beberapa front seperti Suriah dan Irak dilaporkan terluka parah, yang lain menyebutkan dia telah tewas, oleh mujahidin.
Mayor Jenderal Qassem Soleimani, kepala satuan elit Quds, terluka parah di provinsi Aleppo selama pertempuran dengan mujahidin Suriah, para pejabat melaporkan pada hari Selasa (24/11/2015).
Lembaga negara Iran AsrarIran melaporkan bahwa Soleimani bersama dengan dua pengawalnya "terluka berat" 12 hari yang lalu dalam pertempuran Aleppo setelah dihantam dengan roket anti-tank TOW oleh pejuang oposisi Suriah.
Pejabat tinggi Iran itu telah menerima pertolongan pertama di Suriah sebelum dipindahkan ke Teheran untuk melanjutkan perawatan di rumah sakit, sumber tersebut menambahkan.
Aktivis melaporkan dua pekan lalu bahwa pejuang oposisi mampu menargetkan beberapa pejabat Iran dalam pertempuran di front utara provinsi Aleppo, menewaskan dan melukai sejumlah dari mereka.
Sementara itu, Amir Mousavi, Direktur Pusat Studi Strategis dan Hubungan Internasional di Teheran, mengkonfirmasi cederanya Soleimani dalam sebuah pernyataan pers.
Pejabat tinggi Iran lain telah mengambil alih komando pasukan Iran di Suriah menyusul pemindahan Soleimani ke Teheran, tambah pejabat itu.
Sementara itu seorang pejabat Zioni Israel telah menyatakan bahwa mayor jenderal Iran itu telah tewas di Aleppo di Suriah utara, menurut lembaga negara Iran FNA.
"Sebuah sumber yang ditempatkan di IRGC telah membantah keras rumor oleh kelompok teroris untuk membunuh Komandan Pasukan Quds IRGC Mayor Jenderal Qassem Soleimani," FNA melaporkan pada hari Selasa. "Jenderal Soleimani masih hidup dan aman."
Soleimani, 58, telah di Suriah selama berbulan-bulan, menjalankan operasi militer untuk memperkuat pasukan yang setia kepada Presiden Suriah yang diperangi Bashar al-Assad menghadapi lawan-lawannya. Dia juga merupakan orang yang memberikan arahan bagi para milisi Syi'ah dukungan Iran di Irak dalam memerangi mujahidin yang aktif di sana.
Aktivis Suriah mengatakan bahwa laporan mengenai terluka, atau bahkan mungkin tewasnya Soleimani tentu saja sebisa mungkin ditutup rapat-rapat IRGC agar tidak meruntuhkan moral pasukan mereka yang tengah berperang melawan mujahidin.
"Kepemimpinan IRGC di Teheran sedang mencoba untuk menyembunyikan berita kesehatan Soleimani karena mengungkapkan hal itu dapat berpengaruh negatif terhadap moral pasukan mereka di Suriah," seorang aktivis oposisi Suriah berpendapat. (an/ARA)