LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Lebih dari 4.000 warga sipil telah tewas tahun ini dengan "pemboman tanpa pandang bulu" - seolah-olah menargetkan Daulah Islam (IS) - yang dilakukan oleh pesawat-pesawat militer rezim Syi'ah Irak, Suriah, koalisi yang dipimpin AS dan Rusia di Irak dan Suriah, menurut laporan yang dirilis pekan ini oleh dua kelompok hak asasi.
,
Seperti dilansir Anadolu Agency hari Selasa (1/12/2015), dalam siaran pers yang menyertai rilis laporan itu, Pusat Gencatan Senjata untuk Hak Sipil dan Kelompok Hak Minoritas Internasional - yang keduanya berbasis di Inggris - mengatakan bahwa lebih dari 2.800 warga sipil telah tewas di Irak oleh serangan udara yang dilakukan oleh militer Syi'ah Irak dan koalisi anti-IS pimpinan AS.
1.200 warga sipil lain, dua kelompok itu menegaskan, telah tewas di Suriah dengan apa yang digambarkan sebagai serangan udara "serampangan" yang dilakukan oleh Rusia dan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Kedua kelompok itu juga mencatat bahwa daerah-daerah sipil di kedua negara telah sering menjadi sasaran "bom barel".
Bom barel merupakan wadah yang dikemas dengan pecahan peluru dan bahan peledak improvisasi. Biasanya dijatuhjan dari helikopter militer, amunisi murah yang kerap digunakan rezim Assad ini diyakini telah menewaskan ribuan orang di Suriah sejak konflik dimulai pada awal tahun 2011.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, untuk sebagian, hari Senin mengatakan bahwa serangan udara Rusia di Suriah telah menewaskan lebih dari 1.500 orang sejak mereka pertama kali dimulai pada 30 September
Dalam dua bulan terakhir, kelompok hak asasi mengatakan bahwa serangan udara Rusia di Suriah telah membunuh 485 warga sipil - termasuk 117 anak-anak dan 47 wanita - bersama dengan 419 anggota IS dan 598 anggota dari Jabhat Al-Nusrah dan kelompok-kelompok oposisi bersenjata lainnya.
Sejak 30 September, Rusia - sekutu lama rezim Assad - telah tanpa pandang bulu menargetkan daerah-daerah sipil dan konvoi bantuan kemanusiaan dan fasilitas-fasilitas di Suriah, yang mengarah ke berbagai korban sipil, menurut pejabat AS.
Sementara Kremlin mengatakan serangan udara di Suriah ditujukan kepada IS, beberapa anggota aliansi NATO barat percaya Rusia menargetkan kelompok oposisi sekuler yang menentang Assad - termasuk beberapa yang didukung oleh Washington dan Ankara. (st/aa)