NEW YORK, AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Para ahli dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan ada sekitar 2.000 hingga 3.000 anggota Daulah Islam (IS) di Libya.
Para ahli, dalam sebuah laporan 24-halaman yang dirilis pada hari Selasa (1/12/2015), mengatakan "bahwa, secara total, Daesh (IS) memiliki tidak lebih dari 2.000-3.000 anggota di Libya," dengan sekitar 1.500 sekarang berada di Sirte, yang terletak 450 kilometer timur dari ibu kota Tripoli dan diserbu oleh mereka di bulan Februari.
Laporan itu mengklaim bahwa IS cabang Libya "menghadapi perlawanan yang kuat dari penduduk, serta kesulitan dalam membangun dan memelihara aliansi lokal," menekankan bahwa ancaman IS '"harus dinilai realistis."
Dikatakan IS mengambil keuntungan dari "daya tarik" dan kampanye mengerikan mereka di negara-negara Timur Tengah Irak dan Suriah, dan menimbulkan "ancaman jangka pendek dan panjang secara jelas di Libya" karena menganggap negara itu sebagai kesempatan "terbaik" untuk memperluas kekuasaan mereka.
Meskipun demikian, para ahli mengatakan ada kekhawatiran tentang penyebaran IS di Libya, mengingat lokasi strategis negara itu di Laut Mediterania dan penggunaannya sebagai titik transit di Afrika Utara.
Para pejabat PBB juga menyatakan keprihatinan atas pertumbuhan IS di Libya, memperingatkan bahwa lebih banyak wilayah akan memungkinkan IS untuk memprovokasi ketegangan lebih jauh di Afrika Utara dan wilayah Sahel, yang IS dapat gunakan sebagai batu loncatan untuk serangan mereka.
Para pejabat itu mengatakan sekitar 800 warga Libya, yang sebelumnya berjuang untuk IS di Suriah dan Irak saat ini berjuang untuk Daulah Islam di Libya, dan para pemimpin IS terus mengirim utusan dari Timur Tengah ke Libya dengan berbagai petunjuk.
IS juga telah mendapatkan manfaat dari sejumlah besar rekrutan dari tetangga Libya serta kontingen yang cukup besar dari pembelot yang berasa dari kelompok milisi Libya lokal. (st/ptv)