BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Amerika Serikat sedang mempersiapkan sebuah pangkalan udara di timur laut Suriah sebagai saluran pasokan untuk koalisi sekuler-Komunis dan Kristen, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi untuk melawan mujahidin, menurut sebuah koran pro-Damaskus dan media Kurdi setempat.
SDF-yang beranggotakan tidak hanya oleh orang Kurdi tetapi juga milisi sekuler Arab lokal dan Kristen Asyur di timur laut Suriah-meluncurkan serangan terhadap Daulah Islam (IS) di sekitar Hasakeh dan kelompok mujahidin selain IS di Suriah utara.
Harian Al-Akhbar Libanon melaporkan Jum'at (4/12/2015) pagi bahwa para ahli AS "hampir menyelesaikan persiapan dari sebuah bandara pertanian" di wilayah Hasakeh timur yang dikendalikan oleh Unit Perlindungan Rakyat Kurdi(YPG).
"Para teknisi Amerika telah bekerja selama lebih dari satu setengah bulan untuk memperluas dan mempersiapkan bandara dengan landasan pacu khusus untuk pesawat tempur. Panjangnya mencapai 2.500 meter dan lebarnya 250 meter," laporan itu mengatakan.
Surat kabar rezim pro-Suriah mengatakan bahwa pangkalan udara itu terletak di tenggara kota Rimelan, yang merupakan salah satu benteng utama dan "depot senjata dan amunisi" YPG.
Menurut laporan itu, lapangan terbang ini digunakan oleh Direktorat Pertanian Hasakeh untuk penyemprotan tanaman dan telah berhenti beroperasi sejak tahun 2010.
"Bandara ini akan membantu memungkinkan Washington untuk menambahkan sebuah tempat aman tambahan untuk mendaratkan pasukannya, unit komando misalnya, dan membawa dukungan militer untuk sekutunya yang bekerja untuk menyelesaikan kontrol atas pedesaan Hasakeh selatan."
Laporan itu muncul sedikit lebih dari sepekan setelah outlet lokal Kurdi Street mengatakan bahwa pasukan AS dan Kurdi bekerja sama untuk membangun pangkalan udara militer seluas 10 hektar di selatan dari kota Rimelan di desa Rimelan al-Basha.
"Para ahli Amerika secara langsung mengawasi pangkalan udara dengan tenaga kerja Kurdi," laporan itu menyatakan, mengatakan bahwa pesawat tak berawak (UAV) AS telah diterbangkan dari fasilitas itu untuk mengujinya.
Laporan itu juga mengatakan bahwa dua helikopter telah terbang di atas kota Rimelan pada 24 November dan mendaratkan delapan spesialis militer AS di bandara tersebut.
Menariknya, Kurdi YPG mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa "dua helikopter tidak diketahui" telah terbang di atas Rimelan pada hari yang sama.
Hari berikutnya, ARA News mengatakan bahwa warga di desa terdekat Cil Axa telah mendengar helikopter di atas kepala, meskipun mereka mengklaim itu helikopter Turki. (st/now)