KABUL, AFGHANISTAN (voa-islma.com) - Sebuah unit paramiliter terlatih sangat rahasia CIA, dikenal sebagai Pasukan Perlindungan Khost (KPF), yang beroperasi di Afghanistan timur, telah terlibat dalam pembunuhan warga sipil, penyiksaan dan beralih ke kekuatan yang berlebihan dengan kedok kegiatan kontramujahidin, sebuah laporan baru mengatakan.
Dibayar, diperlengkapi, dan diarahkan oleh Badan Intelijen AS untuk melawan Taliban dan Al-Qaidah di provinsi pegunungan Khost, milisi rahasia Afghanistan tersebut menewaskan sedikitnya enam warga sipil selama sebulan terakhir saja. Kelompok ini juga melakukan penangkapan sewenang-wenang dan melakukan serangan malam yang kontroversial, menurut sebuah laporan rinci yang diterbitkan di The Washington Post, Kamis (3/12/2015).
Laporan itu, yang didasarkan pada cerita yang diberikan oleh pejabat setempat dan warga sipil, mantan komandan KPF, dan penasihat militer Barat, membongkar insiden tragis pembunuh suami dan istri pada 20 November, dan seorang pria 50-tahun dengan putranya berusia 26 tahun pada tanggal 11 November, antara lain.
Dalam insiden lain di sekitar enam bulan yang lalu, seorang mahasiswa 17 tahun bernama Javedullah ditembak mati saat melintasi sebuah pos pemeriksaan KPF di kota Khost karena ia mendengarkan earphone dan tidak mendengar petempur KPF yang telah memerintahkan dia untuk berhenti.
Pada bulan Desember 2014, 14 anggota KPF juga menyerbu ke rumah seorang pria bernama Meerajudin dan menembak mati anak 14 tahun dari belakang ketika anak itu melarikan diri untuk berlindung.
"Saya meminta mereka untuk berhenti menembak. Aku berteriak, "Dia hanya seorang anak," kenangnya.
Sang ayah kemudian mengajukan gugatan terhadap milisi itu dan menuntut penyelidikan dibuka atas insiden tersebut.
"KPF, bagaimanapun, menyerahkan hanya tiga pejuang ke pihak berwenang. Dalam upaya jelas untuk menutupi kejahatan mereka, milisi tersebut di dokumen pengadilan mengaku mereka menaruh AK-47 di samping mayat anak itu, atas perintah komandan mereka, untuk membuatnya tampak seolah-olah ia bersenjata," laporan itu lebih lanjut terbaca .
KPF, yang dikatakan lebih berpengaruh daripada tentara dan polisi Afghanistan di provinsi ini, memiliki sekitar 3.500 anggota, terutama direkrut dari suku-suku lokal di provinsi bergolak dan dibayar $ 400 (-+Rp. 5,4 juta) setiap bulan, kira-kira dua kali gaji dari anggota pasukan keamanan biasa.
"Dalam beberapa serangan, saksi mengatakan mendengar bahasa Inggris diucapkan oleh orang-orang bersenjata yang memiliki para penerjemah dengan mereka, menunjukkan agen Amerika hadir selama serangan di mana kekuatan ekstrem digunakan," lanjut laporan itu.
Menurut laporan itu, KPF adalah salah satu dari beberapa pasukan paramiliter besar yang diciptakan oleh CIA di bulan-bulan setelah Taliban digulingkan dari pemerintahan mereka yang sah setelah serangan 11 Septermber 2001. (st/ptv)