RIYADH, ARAB sAUDI (voa-islam.com) - Pasukan loyalis presiden Abdu Rabbu Mansour Hadi, didukung oleh angkatan udara dan laut negara Teluk, telah merebut sebuah pulau strategis Laut Merah, koalisi pimpinan Arab Saudi mengumumkan hari Kamis (10/12/2015).
"Pulau besar Hanish "telah dibersihkan dalam operasi yang dilaksanakan dengan baik yang dilakukan oleh anggota Perlawanan Rakyat didukung oleh pasukan koalisi bersama," kata sebuah pernyataan di situs resmi Saudi Press Agency. Perlawanan Rakyat adalah payung pejuang Yaman pro Hadi yang memerangi pemberontak Syi'ah Houtsi dan didukung oleh pasukan darat, angkatan udara dan angkatan laut koalisi.
Pulau besar Hanish merupakan bagian dari kepulauan yang menuju akses ke Selat Bab al-Mandab antara Laut Merah dan Teluk Aden, di mana banyak lalu lintas maritim dunia berlalu.
Pulau itu telah dikuasai oleh sekitar 400 tentara pemberontak yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, yang mengundurkan diri pada tahun 2012 sebelum bersekutu dengan pemberontak Syi'ah Houtsi, kata sumber-sumber militer.
Pulau tersebut, kata televisi negara Saudi, digunakan oleh pemberontak Syi'ah Houtsi untuk menyimpan senjata dan menyelundupkannya ke Hudaida, pelabuhan utama Laut Merah Yaman.
Televisi Ekhbariya menyiarkan gambar dari pulau itu dimana masjid yang rusak dan tentara menemukan senjata dan amunisi.
Ada juga gambar dari kapal perang dan helikopter melayang di atas pulau.
"Operasi itu datang bersamaan dengan operasi yang sedang berlangsung oleh Perlawanan Rakyat di (utara) provinsi Haja dan Jawf untuk membebaskan mereka," kata koalisi.
Pemberontak Syi'ah HOutsi dan sekutunya merebut ibukota Yaman tahun lalu sebelum bergerak maju untuk menguasai bagian lain dari negara berpenduduk mayoritas Sunni tersebut.
Loyalis Hadi sejak itu merebut kembali lima provinsi selatan dan berusaha untuk merebut kembali provinsi strategis Taiz yang meluas ke Bab Al-Mandab, dalam ofensif yang mereka luncurkan bulan lalu. (st/an)