View Full Version
Sabtu, 12 Dec 2015

Mayoritas Warga Amerika Menentang Gagasan Trump untuk Melarang Muslim Masuki AS

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Sebuah jajak pendapat menunjukkan mayoritas orang Amerika menentang rencana yang diusulkan oleh calon presiden dari Partai Republik Donald Trump untuk melarang Muslim memasuki Amerika Serikat.

Survei yang dilakukan oleh NBC News dan Wall Street Journal, menemukan bahwa 57 persen orang dewasa di AS menentang gagasan itu.

Jajak pendapat tersebut, yang dirilis pada hari Kamis (10/12/2015), juga menunjukkan bahwa 25 persen responden yang mendukung pandangan kandidat capres terdepan dari Partai Republik terhadap Islam dan Muslim, menjadikan satu dari empat warga negara AS mendukung gagasan kontroversial Trump.

Survei tersebut juga telah memeriksa sikap politisi mengenai Trump, menunjukkan 42 persen dari Partai Republik mendukung larangan Muslim, sementara 36 persen menentangnya.

Menurut survei, 41 persen warga AS mendapati pernyataan kampanye Trump menghina sementara 59 persen mendukung Muslim.

Trump memicu badai politik pada hari Senin dengan mengusulkan larangan "total dan lengkap" pada semua Muslim memasuki AS.

Pernyataannya, yang telah menarik kecaman luas baik domestik maupun internasional, datang dalam menanggapi penembakan massal di San Bernardino, California, pekan lalu, di mana sepasang suami-istri yang digambarkan sebagai "radikal" oleh pihak berwenang diduga menewaskan 14 orang.

Pada hari Selasa, Trump mengatakan dia tidak malu dengan gagasannya untuk "melarang total dan sepenuhnya terhadap Muslim untuk memasuki Amerika Serikat."

"Tidak sama sekali," kata Trump dalam sebuah wawancara dengan ABC News. "Kita harus melakukan hal yang benar."

Trump mengklaim kepada ABC News pada hari Selasa bahwa pelarangan Muslim memasuki AS akan menjadi ukuran "jangka pendek" sampai pemimpin Amerika yang terpilih dapat "mencari tahu apa yang sedang terjadi."

Dia mengatakan Amerika Serikat harus melarang Muslim masuk AS sesegera mungkin.

"Kami tidak tahu apa yang terjadi. Kami memiliki presiden yang tidak memiliki petunjuk. Kita perlu ketangguhan dan kecerdasan dan kita harus melakukannya dengan cepat, "katanya.

Trump mengklaim bahwa ia tidak fanatik sebagaimana banyak komentator memanggilnya. "Saya orang yang memiliki akal sehat. Saya orang yang cerdas. Aku tahu cara menjalankan berbagai hal. Aku tahu bagaimana membuat Amerika besar lagi." (st/ptv)


latestnews

View Full Version