View Full Version
Rabu, 23 Dec 2015

Militer Filipina Klaim Tewaskan 5 Anggota Abu Sayyaf di Sulu

SULU, FILIPINA (voa-islam.com) - Pasukan Filipina mengklaim
telah menewaskan sedikitnya lima anggota kelompok pejuang Sayyaf, meski hanya satu jenazah yang mereka temukan, di tengah sedang berlangsungnya operasi di provinsi bermasalah pulau selatan Sulu, menurut klaim militer hari Selasa (22/12/2015).

Mayor Jenderal Mayoralgo dela Cruz, kepala Komando Mindanao Barat, mengatakan kepada wartawan di Zamboanga City bahwa marinir bertempur dengan sekitar 40 pejuang Abu Sayyaf di hutan desa Liang, kota Patikul, sekitar pukul 8:10 pagi.

"Prajurit Marinir di bawah pimpinan Letkol Wilfredo Manalang menghantam sekelompok besar bandit," sesumbar dela Cruz. "Hanya satu jenazah yang telah ditemukan, tapi kami percaya ada empat korban lainnya berdasarkan deskripsi dari serangan."

Dia menambahkan bahwa tujuh senapan serbu dari berbagai kaliber, amunisi, dua sepeda motor dan barang-barang lainnya yang ditemukan.

"Ini adalah operasi yang terus berlanjut yang ditujukan mengalahkan Abu Sayyaf dan juga untuk secara aman menyelamatkan semua korban penculikan mereka," katanya, mengaku bahwa tidak ada tentara yang menjadi korban dalam pertempuran itu.

Kolonel Alan Arrojado, kepala Joint Task Grup Sulu, mengkonfirmasi baku tembak itu dipicu ketika marinir melancarkan serangan pada para pejuang ASG. Arrojado mengklaim anggota ASG mundur sambil menyeret bersama sahabat mereka terluka - dengan pengecualian satu anggota terbunuh yang tertinggal.

Dia mengatakan dalam sebuah pesan teks bahwa kelompok itu, dipimpin oleh Ninok Sapari, bisa menjadi salah satu yang terlibat pertempuran dengan pasukan hari Ahad.

Sejak serangan militer diluncurkan pekan lalu atas perintah dari Presiden Benigno Aquino III, lebih dari 30 anggota Abu Sayyaf tewas dan 16 lainnya terluka, menurut klaim militer.

Abu Sayyaf terdaftar sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Filipina dan AS.

Kelompok ini diyakini masih memegang tawanan termasuk dua warga Kanada, Norwegia dan Filipina serta orang asing lainnya. (st/aa)


latestnews

View Full Version