View Full Version
Senin, 04 Jan 2016

Berbagai Kejahatan Ulama Syi'ah Al-Nimr yang Berujung pada Eksekusi Oleh Pemerintah Saudi

DAMMAM, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Kerajaan Arab Saudi hari Sabtu (2/1/2015) mengumumkan telah mengeksekusi 47 tahanan yang dihukum karena tuduhan terorisme, termasuk tahanan Al-Qaidah dan seorang ulama Syi'ah terkemuka yang memimpin protes kekerasan terhadap pemerintah.

Ulama Syiah, Nimr Al-Nimr, telah dihukum karena melakukan delapan kejahatan dan memberikan banyak pidato bermusuhan dan berapi-api sejak tahun 2002 yang menyebabkan kematian dan cedera dari beberapa petugas polisi.

Pidato al-Nimr ini adalah kekuatan pendorong di balik protes kekerasan para penganut Syi'ah yang pecah pada tahun 2011 di Qatif yang melayani kepentingan pihak ketiga, terutama Iran.

Dia telah memberikan khotbah secara reguler pada hari Jum'at di Masjid Imam Hussain di Al-Awamiyah sejak tahun 2002. Kemudian khotbah-khotbahnya mengambil rona politik. Ia menuduh negarawan dan pasukan keamanan menghujat dan menyerukan masyarakat memberontak terhadap negara.

Pada bulan Maret 2009, ia mengkritik pemerintah Saudi dan menyarankan pemisahan daerah Syi'ah untuk membentuk sebuah negara Syi'ah bersatu. Selama protes yang dilakukan para penganut Syi'ah di Bahrain, Al-Nimr menuntut tentara Teluk keluar dari Bahrain, mengkritik penguasa di sana, dan menuntut pembebasan apa yang disebutnya para tahanan politik Syi'ah.

Pada bulan Oktober 2011, ia menuduh media Saudi dan pejabat negara itu menutupi "penindasan tirani" pasukan keamanan, menggambarkan mereka sebagai pasukan anti huru-hara. Selain itu, ia menghina para pemimpin dan pejabat, keberatan dengan janji yang dibuat oleh negara.

Al-Nimr menuntut pembentukan sebuah front oposisi agama internal untuk melawan tindakan agitasi terhadap Syi'ah. Selain itu, ia menyerukan pemberontakan publik dan ketidaktaatan, menuduh Kerajaan membunuh warga Syi'ah yang tidak bersalah.

Ia ditahan beberapa kali, terakhir pada tanggal 8 Juli, 2012, ketika ia ditembak di kaki oleh polisi selama baku tembak. Ia dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.

Pada 15 Oktober 2014, Al-Nimr dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Pidana Khusus untuk keterlibatannya dalam mendukung sel teroris melawan pasukan keamanan, yang mengakibatkan kematian dan cedera dari para petugas keamanan dan puluhan warga sipil. Dia dianggap sebagai penghasut paling berbahaya untuk pemberontakan di wilayah timur Kerajaan.

Nimr Baqr Al-Nimr lahir pada tahun 1959 di kota Al-Awamiyah di provinsi Qatif, dan belajar di kampung halamannya. Dia melakukan perjalanan ke Iran, di mana ia bergabung dengan program pendidikan Hawza selama sekitar 10 tahun sebelum menuju ke Suriah.

Istri ulama Syi'ah itu wafat pada tahun 2012 setelah perjuangan sengit melawan kanker. Dia dibawa ke Negara Inggris untuk pengobatan dengan biaya pemerintah Saudi. (st/an)


latestnews

View Full Version