View Full Version
Selasa, 05 Jan 2016

Pasukan Assad dan Syi'ah Hizbullata Libanon Bantai Warga Sipil yang Ingin Pergi dari Madaya

BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Milisi Syi'ah Hizbullata dan pasukan tentara Suriah dilaporkan telah membantai warga sipil tak bersalah yang berusaha melarikan diri kota yang dihuni oleh Muslim Sunni dekat perbatasan Libanon yang telah dikepung oleh pasukan pro-rezim sejak musim panas.

"Tiga warga sipil, termasuk seorang wanita hamil dan anak perempuannya, tewas dan empat warga perempuan lainnya terluka ketika pasukan rezim dan Hizbullah (baca;Hizbullata) Libanon menembaki mereka di pinggiran Madaya," Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan Senin (4/1/2016) pagi.

LSM pemantau itu mengatakan bahwa total lima orang tewas di Madaya dalam 24 jam terakhir.

"Hal ini membawa jumlah syuhada di kota itu sejak dikepung oleh pasukan rezim dan Hizbullah Libanon menjadi setidaknya 23 orang sebagai akibat dari ledakan IED, penembak jitu atau kesehatan yang buruk [ditambah dengan] kurang pangan dan perawatan medis yang diperlukan, "tambah SOHR.

Madaya pertama kali dikepung oleh pasukan rezim dan milisi Syi'ah Hizbullata pada bulan Juli 2015 sebagai bagian dari upaya untuk menekan pejuang oposisi yang bertahan di wilayah di dekatnya Zabadani.

Meskipun perjanjian gencatan senjata untuk Zabadani telah dikerjakan antara pejuang oposisi dan pasukan rezim pada akhir September yang kabarnya termasuk ketentuan untuk Madaya, kota itu terus menderita kekurangan parah dari berbagai pasokan karena tetap dikepung.

Gencatan senjata menyerukan evakuasi Zabadani dan Madaya sebagai imbalan untuk evakuasi dari daerah yang kemudian menjadi kantong-kantong Syi'ah di Provinsi Idlib, namun kesepakatan itu telah terpukul oleh hambatan, dengan laporan yang menunjukkan Syi'ah Hizbullata dan rezim berusaha untuk tetap mengepung Madaya sampai kota-kota Sunni yang kemudian dikuasai oleh penganut Syi'ah di Idlib yaitu Fuaa dan Kefraya dievakuasi atau diamankan.

Kondisi cuaca memburuk, warga Madaya serta aktivis oposisi Suriah telah berusaha untuk mempublikasikan situasi kemanusiaan mengerikan di kota itu, di mana warga telah kelaparan.

Gambar-gambar telah beredar di media sosial menunjukkan tubuh kurus dari anak-anak dan warga Madaya lainnya, yang dilaporkan kehabisan makanan di akhir musim gugur.

Harian Inggris The Independent pada tanggal 1 Januari menerbitkan sebuah laporan panjang tentang kota itu, mengutip seorang aktivis kemanusiaan yang mengatakan "banyak yang telah meninggal akibat kelaparan dan banyak lagi akan mengikuti mereka jika tidak ada bantuan segera diperbolehkan masuk."


latestnews

View Full Version