ISTANBUL, TURKI (voa-islam.com) - Polisi Turki telah menahan sekitar 33 tersangka anggota Daulah Islam (IS) selama operasi di provinsi Istanbul dan Adana selatan, sementara laporan menunjukkan para tahanan itu termasuk 15 warga negara Mesir dan Rusia, Hurriyet Daily melaporkan hari Ahad (1o/1/2016) .
Dilansir Hurriyet Daily hari Ahad (10/1/2016) Polisi anti-teror melancarkan operasi serentak di lima distrik Istanbul awal 10 Januari, menahan 10 tersangka anggota IS.
Para tahanan dibawa ke kantor cabang anti-teror di Istanbul untuk ditanyai sementara polisi menyita dokumen cetak dan digital selama penggerebekan tersebut.
Laporan awal menunjukkan para tahanan berada dalam kontak dengan anggota IS di zona konflik dan memiliki sejarah perjalanan ke wilayah tersebut.
Sementara itu, 23 tersangka lain ditahan di Adana, termasuk 16 warga negara asing yang ingin bergabung dengan barisan IS dan tujuh warga Turki yang merekrut orang-orang untuk IS.
Menurut laporan, polisi anti-teror meluncurkan operasi menyusul informasi intelijen bahwa tujuh perekrut IS akan memfasilitasi perjalanan para wanita asing dan anak-anak ke wilayah yang berada di bawah kendali IS.
Pasukan keamanan menggerebek 10 rumah secara bersamaan dalam operasi helikopter.
Tujuh warga Turki yang dicurigai merekrut anggota untuk IS ditahan, selain seorang wanita Rusia dan 15 warga negara Mesir.
Salah satu tersangka warga Turki yang diburu oleh polisi untuk dakwaan termasuk "keanggotaan organisasi teroris bersenjata" dan "mencoba untuk menghancurkan Republik Turki."
Setelah menjalani pemeriksaan medis, 16 warga asing yang dikirim ke Direktorat Pengelolaan Migrasi untuk dideportasi. (st/hurriyet)