AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Tiga warga negara AS yang hilang pekan lalu di Baghdad diculik dan ditahan oleh milisi Syi'ah yang didukung Iran, dua sumber intelijen Irak dan dua sumber pemerintah AS mengatakan pada hari Selasa (19/1/2016).
Milisi Syi'ah tak dikenal menawan ketiganya pada hari Jum'at dari kediaman pribadi mereka di distrik Dora tenggara Baghdad, pejabat Irak mengatakan. Mereka adalah orang Amerika pertama yang diculik di Irak sejak penarikan pasukan AS pada tahun 2011.
Sumber AS mengatakan Washington belum punya alasan untuk percaya Teheran terlibat dalam penculikan itu dan tidak percaya tiga orang itu ditahan di Iran, yang berbatasan dengan Irak.
"Mereka diculik karena mereka adalah orang Amerika, bukan karena alasan pribadi atau keuangan," salah satu sumber Irak di Baghdad mengatakan sebagaimana dilansir kantor berita Reuters.
Ketiga orang itu dipekerjakan oleh sebuah perusahaan kecil yang melakukan pekerjaan untuk General Dynamics Corp (GD.N), di bawah kontrak yang lebih besar dengan Angkatan Darat AS, menurut sumber yang dekat dengan masalah tersebut.
Pemerintah Irak telah berjuang untuk mengendalikan milisi-milisi Syi'ah bersenjata brutal, banyak yang memerangi militer AS setelah invasi 2003 dan sebelumnya telah dituduh melakukan pembunuhan dan penculikan warga negara Amerika.
Analis Hisham al-Hashemi yang berbasis di Baghdad, yang memberikan nasihat untuk pemerintah, mengatakan penculikan itu dimaksudkan untuk mempermalukan dan melemahkan Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi, yang mencoba untuk menyeimbangkan hubungan negaranya dengan kekuatan rival Iran dan Amerika Serikat.
"Para milisi membenci keberhasilan tentara di Ramadi yang dicapai dengan dukungan dari koalisi pimpinan AS dan tanpa keterlibatan mereka," katanya.
Ketegangan sektarian
Kelompok-kelompok milisi Syi'ah bersenjata yang didukung dan dipersenjatai Iran keluar dari pertempuran melawan Daulah Islam (IS) di Ramadi karena kekhawatiran bisa memperparah ketegangan sektarian antara penduduk Sunni di kota barat tersebut.
Baghdad menyebut-nyebut kemajuan militer di sana bulan lalu, dengan dukungan dari serangan udara koalisi, sebagai bukti dari tentara bangkit kembali setelah runtuh pada 2014.
Departemen Luar Negeri mengatakan pada hari Ahad mereka bekerja dengan pemerintah Irak untuk mencari orang Amerika yang dilaporkan hilang, tanpa mengkonfirmasi mereka telah diculik.
Ditanya tentang penculikan saat jumpa pers harian Departemen Luar Negeri AS pada hari Selasa, juru bicara John Kirby mengatakan: "Gambar menjadi sedikit lebih jelas dalam hal apa yang mungkin terjadi." Dia tidak memberikan rincian.
Kirby menolak mengatakan apakah Sekretaris Negara John Kerry telah menghubungi Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif tentang penculikan itu.
Permusuhan antara Teheran dan Washington telah mereda dalam beberapa bulan terakhir dengan pencabutan sanksi ekonomi yang melumpuhkan terhadap Iran dengan imbalan sesuai dengan kesepakatan untuk mengekang ambisi nuklirnya dan pertukaran tawanan baru-baru ini.
Namun, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi baru pada 11 perusahaan dan individu pada hari Ahad karena memasok program rudal balistik Iran. (st/Reuters)