ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Turki telah menewaskan 711 pemberontak Komunis dari partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di tenggara negara itu sejak awal Desember tahun lalu, militer Turki telah mengatakan.
Jenderal Staf Turki (TSK) mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Ahad (24/1/2016) bahwa 446 pemberontak PKK di Cizre, 145 lain dalam Silopi dan 120 lainnya di Sur, telah tewas selama operasi militer yang menargetkan kelompok terlarang itu sejak awal Desember, menurut Kantor berita Dogan.
Cizre dan Silopi, dua distrik di provinsi tenggara Şırnak, serta Sur, sebuah distrik di provinsi tenggara Diyarbakır, telah mengalami pembatasan jam malam sejak pertengahan Desember tahun lalu.
Sementara itu, seorang tentara "baret marun" telah tewas dalam bentrokan selama operasi yang menargetkan pemberontak Komunis PKK di Cizre, sekitar sebulan setelah Turki mengerahkan pasukan khusus terlatih di kota tenggara itu di bawah jam malam sejak 14 Desember tahun lalu.
Kantor berita Anadolu Agency yang dikelola negara melaporkan bahwa bentrokan terjadi di lingkungan DagkapI Cizre pada 23 Januari selama operasi terhadap organisasi terlarang.
Prajurit tersebut, yang diidentifikasi sebagai Letnan Uğur Tasci, terluka berat dalam serangan itu.
"Kawan kami menyerah pada luka-lukanya di pukul 4:20 pagi di rumah sakit tempat ia dirawat," Jenderal Staf Turki mengumumkan dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, tujuh pemberontak PKK juga tewas dalam bentrokan itu, pernyataan tersebut menambahkan.
Sebagai pasukan komando baret merah marun, Tasci menjabat sebagai bagian dari pasukan militer terlatih khusus yang dikerahkan di Cizre akhir Desember 2015.
Sekitar 200 tentara baret merah marun dikerahkan di sebelah timur dan tenggara negara itu di mana Turki telah meningkatkan operasi menargetkan PKK dalam menanggapi deklarasi otonomi sendiri.
Turki telah meningkatkan upaya dalam memerangi pemberontakan di tenggara, dengan kampanye udara dan operasi darat menargetkan pemberontak dari PKK. Gubernur setempat telah memberlakukan jam malam di beberapa kota di timur dan tenggara negara itu untuk menghapus militan dari daerah itu. (st/hd)