GAZA CITY, PALESTINA (voa-islam.com) - Delapan anggota Hamas hilang pada hari Rabu (27/1/2016) setelah runtuhnya terowongan di Jalur Gaza akibat hujan dan banjir, kata satu sumber keamanan.
Terowongan itu runtuh semalam di daerah Jabalia di utara daerah kantung Palestina itu setelah beberapa hari hujan, sumber keamanan di daerah itu mengatakan pada kondisi anonimitas.
"Penahan terowongan runtuh semalam karena cuaca dan banjir," kata sumber itu, menambahkan bahwa terowongan tersebut milik Hamas, gerakan perlawanan Palestina yang memerintah Jalur Gaza.
"Ada 11 orang perlawanan (Hamas) di dalam perlawanan. Tiga dari mereka meloloskan diri pada satu jam pertama setelah kecelakaan itu, tetapi operasi keamanan ... terus mencari delapan orang lain."
Runtuh semacam itu sebelumnya telah terjadi di Gaza, yang telah berada di bawah blokade Israel dan telah melihat tiga perang dengan negara Zionis Yahudi itu sejak 2008.
Pada hari Sabtu, runtuhnya terowongan membunuh seorang pria 30-tahun, menurut para pejabat Hamas. Penduduk mengatakan terowongan itu terletak di Al-Maghazi di Jalur Gaza tengah.
Pada bulan Desember, 14 warga Palestina berhasil diselamatkan setelah terdampar selama berjam-jam di sebuah terowongan dekat perbatasan Mesir ketika banjir dan sebagian runtuh.
Selama konflik 50-hari pada tahun 2014, pesawat tempur Israel menghancurkan sebagian besar jaringan terowongan bawah tanah yang digunakan oleh warga Gaza.
Pada akhir 2014, Mesir memulai pembangunan zona penyangga di utara Semenanjung Sinai, di perbatasan dengan Gaza, termasuk menghancurkan ratusan terowongan yang mereka klaim digunakan untuk menyelundupkan senjata.
Hamas dikabarkan telah membangun kembali terowongan-terowongan yang hancur dalam konflik 2014 yang pejabat Israel katakan dapat digunakan untuk melakukan serangan.
Blokade Israel sangat membatasi pergerakan orang dan barang masuk dan keluar dari wilayah tersebut.
Perbatasan tunggal Mesir dengan Gaza juga sebagian besar telah tetap tertutup setelah penggulingan Presiden dari Ikhwanul Muslimin, Muhammad Mursi para 2013, secara efektif menjebak 1,8 juta warga Gaza ke wilayah tersebut. (st/tds)