TEPI BARAT, PALESTINA (voa-islam.com) - Seorang anggota Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang bertugas di departemen negosiasi telah ditangkap karena dicurigai menjadi mata-mata rezim Israel.
Para pejabat mengatakan pada hari Ahad (31/1/2016) bahwa orang tersebut, yang telah menjadi bagian dari staf manajemen di departemen negosiasi PLO, dituduh "bekerja sama dengan Zionis Israel."
Staf tersebut, yang namanya tidak dirilis, dikatakan telah ditahan dua pekan lalu.
Menurut laporan media Palestina, tersangka adalah seorang veteran dari tim PLO dan telah mengaku memberikan informasi kepada rezim Tel Aviv. Tidak jelas berapa lama ia telah menjadi mata-mata untuk Israel.
Tuduhan kegiatan mata-mata ini terjadi di tengah ketegangan di Tepi Barat yang diduduki yang meletus setelah Israel memberlakukan pembatasan masuknya jamaah Palestina ke dalam kompleks Masjid al-Aqsa di Timur Al-Quds (Yerusalem) pada bulan Agustus 2015. Masjid Al-Aqsa sendiri merupakan situs paling suci ketiga dalam Islam.
Pembatasan ini telah membuat marah warga Palestina, yang juga marah pada meningkatnya kekerasan oleh pemukim Yahudi yang sering menyerbu Al-Aqsa dan proverti mereka, mengatakan rezim Tel Aviv berusaha untuk mengubah status quo kompleks tersebut.
Hinga kini lebih dari 160 warga Palestina telah kehilangan nyawa mereka di tangan pasukan Israel sejak eskalasi meningkat mulai awal Oktober. (st/ptv)