DARAA, SURIAH (voa-islam.com) - Pasukan pemerintah Suriah dan milisi Syi'ah sekutu merebut kembali kota Ataman dekat kota Deraa, pada hari Jum'at (5/2/2016) dari pejuang oposisi, televisi milik Syi'ah Hizbullaat Libanon, Al Manar dan kelompok monitor Suriah mengklaim.
Perebutan kembali Ataman, sekitar 3 km utara dari Daraa, sehari setelah puluhan serangan udara yang diyakini dilakukan oleh pesawat-pesawat tempur Rusia yang menargetkan daerah itu, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan.
Sejak bantuan intervensi militer dari Rusia pada bulan September, Damaskus dan para milisi Syi'ah mekutunya telah melakukan serangan tekanan di seluruh barat negara itu, termasuk Aleppo di utara, provinsi pesisir Latakia dan di Daraa, yang terletak di selatan Damaskus dan dekat perbatasan Yordania.
Tentara Suriah dan sekutu-sekutunya, yang meliputi kelompok Syi'ah Hizbullaat Libanon, dalam beberapa hari terakhir membuat kemajuan signifikan melawan mujahidin di provinsi Aleppo. Serangan Rusia yang didukung telah membantu menggagalkan pembicaraan damai di Jenewa.
Sebuah keuntungan pemerintah baru-baru di provinsi Daraa adalah merebut kembali kota strategis Sheikh Maskin pada 26 Januari, yang menjamin rute pasokan militer rezim dari ibukota ke selatan.
Perebutan Ataman, dianggap pintu gerbang utara ke Daraa, akan memungkinkan tentara Assad untuk menegaskan kembali kontrol atas sebagian besar kota tersebut. Perempatan kota tua, berbatasan perbatasan Yordania, masih di bawah kendali pejuang oposisi.
Langkah ini juga memungkinkan tentara rezim untuk memperluas kontrol di daerah yang dikuasai pejuang oposisi di pedesaan timur Daraa, di mana sebagian besar kota-kota itu telah berada di tangan oposisi selama dua sampai tiga tahun, dan dapat memberikan lebih banyak jalur suplai langsung ke kota Daraa.
Seorang juru bicara Liwa al-Mutaz, kelompok pejuang oposisi utama di Ataman, mengatakan ada bombardir berat di daerah tersebut.
"Ini adalah pertama kalinya ini terjadi dengan setiap senjata, (termasuk) artileri dan bom barel, dibantu oleh pemboman intensif Rusia," katanya.
Juru bicara itu tidak mengkonfirmasi jatuhnya Ataman, mengatakan bahwa pertempuran sengit masih berlanjut.
Televisi pemerintah Suriah mengklaim pasukan pro-assad dan milisi Syi'ah sekutunya telah "mengembali keamanan dan stabilitas bagi kota Ataman," tanpa merinci lebih lanjut. (st/Reters)