View Full Version
Sabtu, 06 Feb 2016

Palestina Buka Kedutaan Besar di Brazil

BRAZILIA, BRAZIL (voa-islam.com) - Otoritas Palestina telah meresmikan kantor misi diplomatik pertama di belahan bumi bagian Barat tepatnya di Brazil sebagai ketegangan diplomatik meningkat antara Zionis Israel dan negara Amerika Selatan tersebut.

Duta Besar Palestina Ibrahim Alzeben memimpin upacara pembukaan di ibu kota Brasil Brasilia. Acara ini dihadiri oleh para pejabat pemerintah Brazil, perwakilan dari negara-negara Arab dan anggota masyarakat arab lokal.

"Ini adalah kesimpulan dari mimpi saya yang juga mimpi dari rekan-rekan yang datang sebelum saya dalam misi ini dalam empat dekade terakhir," kata Alzeben seperti dilansir Press TV hari Sabtu (6/2/2016).

Lebih lanjut ia menyatakan harapan bahwa pembangunan itu akan "awal dari sebuah fase baru dalam hubungan antara Brasil dan Palestina, yang mereka dapat lebih dekat dan lebih beragam."

Kedutaan Palestina dibangun di atas sepetak tahan seluas 1.580 meter persegi yang disumbangkan oleh mantan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva. Misi ini terletak dekat dengan gedung-gedung pemerintah utama Brasil, termasuk istana kepresidenan, Kongres dan Mahkamah Agung.

Diplomat Palestina itu berharap kedutaan Brasil akan dibuka di al-Quds (Yerusalem) dan Palestina akan mengamankan perjanjian perdagangan bebas dengan negara-negara Mercosur, blok perdagangan Amerika Selatan.

Hubungan antara Brasil dan Zionis Israel memburuk setelah Brasilia memanggil duta besarnya untuk Tel Aviv pada bulan Juli 2014 untuk mengungkapkan kemarahan mereka atas perang Israel 50 hari di Jalur Gaza.

Lebih dari 2.200 warga Palestina tewas dan lebih dari 11.100 lainnya luka-luka dalam serangan itu.

Desember lalu, Brasil menolak Dani Dayan sebagai duta besar baru Zionis Israel ke Brasilia atas profilnya sebagai pemimpin pemukim ilegal Yabudi di Tepi Barat yang diduduki di mana Zionis Israel telah membangun ratusan ribu bangunan di tanah Palestina yang diduduki.

Pada tahun 2010, Brasil mengakui Palestina sebagai negara berdaulat sesuai perbatasan tahun 1967.

Palestina sedang berusaha untuk menciptakan sebuah negara merdeka di wilayah Tepi Barat, Timur al-Quds dan Jalur Gaza, dengan Timur al-Quds sebagai ibukota. Mereka juga menuntut agar Zionis Israel menarik diri dari tanah Palestina yang diduduki dalam perang 1967.

Pada tahun 2012, Majelis Umum PBB memutuskan untuk menaikkan statusPalestina di PBB dari "entitas pengamat non-anggota" menjadi "negara pengamat non-anggota" meskipun penentangan yang kuat dari rezim Israel dan Amerika Serikat.

Bendera Palestina sendiri dikibarkan untuk pertama kalinya di markas PBB di New York pada bulan September lalu. (st/ptv)


latestnews

View Full Version