HASAKAH, SURIAH (voa-islam.com) - Militer Suriah telah memaksa para pemuda di provinsi utara Hasakah untuk bergabunga dengan milsi Pasukan Pertahanan Nasional (NDF), dalam sebuah langkah yang bertujuan untuk memperkuat angkatan bersenjata rezim Bashar Al-Assad di tengah kekurangan tenaga kerja di kalangan militer pemerintah menyusul banyaknya dari mereka yang tewas di tangan mujahidin.
Seperti dikutip Syrian Observer hari Senin (8/2/2016) aktivis Osama Mola-Mohammed menjelaskan rezim Assad mendirikan "brigade-brigade perekrutan" sebab mereka gagal untuk mengumpulkan cukup anggota untuk pasukannya dari para pengawai negeri, karena banyak dari mereka yang tinggal di wilayah diluar kontrol mereka, seperti di pedesaan selatan yang dikuasai Daulah Islam (IS) dan wilayah pemerintah Kurdi di Hasakah dan Qamishli.
Militer Suriah, salah satu yang terbesar di wilayah itu, telah sangat kewalahan oleh pemberontakan lima tahun dengan pertempuran di beberapa front utama melawan mujahidin yang telah merebut petak besar wilayah. Banyak para pemuda yang telah melarikan diri dari negara itu atau menemukan cara lain untuk menghindari wajib militer.
Mola-Mohammed mengatakan rezim Suriah berhasil mengumpulkan sejumlah besar pegawai di Damaskus dan pedesaan Homs, Hama dan Aleppo untuk dipaksa bertugas di milisi NDF karena sebagian besar dari penduduk daerah itu adalah pegawai pemerintah, berbeda dengan provinsi Hassakeh di mana mayoritas bekerja di sektor pertanian, perdagangan atau di luar negeri.
Pada awal Februari, Hilal al-Hilal, asisten sekretaris Daerah Partai Baath Suriah dan pengawas milisi NDF, memerintahkan Gubernur Hasakah untuk melaksanakan peluncuran segera sesi pelatihan untuk para milisi.
Sebuah iklan ajakan bergabung dalam milisi "Batalyon Baath" di awal Februari mengumumkan para rekrutan akan menerima gaji 25.000 pound Suriah, ditambah 10.000 pounds sebagai bonus pertempuran. (st/so)