View Full Version
Rabu, 10 Feb 2016

FBI 'Pusing' Masih Juga Belum Berhasil Buka Ponsel Milik Pelaku Penembakan San Benardino

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) Para penyelidik AS masih tidak bisa membuka ponsel yang dimiliki oleh salah satu penyerang yang terlibat dalam penembakan di San Bernardino tahun lalu, kata FBI.

Syed Farook dan istrinya Tashfeen Malik menewaskan 14 orang dalam serangan yang terinspirasi Daulah Islam (IS) di California bulan Desember tahun lalu.

Seperti dilansir BBC hari Rabu (10/2//2016) para penyelidik menemukan sebuah ponsel milik Farook tapi Direktur FBI James Comey mengatakan teknologi enkripsi di dalamnya membuat mereka tidak bisa mengakses telepon genggam tersebut.

Teknologi tersebut "sangat" mempengaruhi penegakan hukum, ia memperingatkan.

Comey menyampaikan komentar tersebut dalam sidang Komite Intelijen Senat.

"Ini mempengaruhi polisi, jaksa, sherif dan detektif yang mencoba memecahkan kasus pembunuhan, penculikan dan narkotika. Ini berdampak pada pekerjaan keamanan nasional kita," ujarnya.

Cerita ini masuk ke dalam jantung perdebatan antara penegak hukum vs Silicon Valley.

Bagaimana hal itu bisa dibenarkan, polisi meminta, bahwa telepon dari seorang teroris tidak dapat diakses oleh polisi?

Ini adalah argumen kepala FBI James Comey yang telah dibuat selama berbulan-bulan sekarang, dan ia berpendapat bahwa perangkat terenkripsi menghalangi penyelidikan polisi.

Tapi pembelaan Silicon Valley selalu sama, mengatakan "Jika Anda menyediakan cara bagi penegak hukum untuk mengakses telepon seorang penjahat setelah itu terkunci, maka Anda juga membuka pintu bagi para hacker.

"Semua ponsel - milik Anda, saya, semua orang - pada dasarnya akan kurang aman". (st/bbc)


latestnews

View Full Version