View Full Version
Sabtu, 13 Feb 2016

Bashar Al-Assad Bersumpah Untuk Rebut Kembali Seluruh Suriah

DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Presiden Suriah Bashar Al-Assad telah bersumpah untuk mendapatkan kembali kontrol dari seluruh negeri tetapi memperingatkan hal itu bisa "memakan waktu lama."

Berbicara hari Kamis (12/2/2016) di Damaskus dalam sebuah wawancara eksklusif dengan AFP, Assad mengatakan angkatan bersenjatanya akan mencoba untuk merebut kembali seluruh Suriah "tanpa ragu-ragu," tapi itu keterlibatan pemain regional "Berarti bahwa solusi akan memakan waktu yang lama dan akan memakan harga yang mahal.

Rezim Assad, yang hampir saja keok oleh mujahidin jika tidak mendapatkan bantuan dari Syi'ah Iran, Syi'ah Irak, Syi'ah Afghanistan, Syi'ah Hizbullaat juga Komunis Rusia, mulai mendapatkan momentum baru-baru ini di beberapa wilayah termasuk Aleppo.

Dia mengatakan tujuan utama dari angkatan bersenjata Suriah di provinsi utara Aleppo adalah untuk memotong akses ke perbatasan Turki.

"Pertempuran utama adalah tentang pemotongan jalan antara Aleppo dan Turki, untuk Turki adalah saluran utama atau persediaan untuk para teroris," katanya, menyebut referensi untuk mujahidin yang memeranginya dalam sebuah wawancara Dilakukan Kamis di Damaskus.

Dia memperingatkan bahwa pemerintah Prancis harus mengubah "kebijakan destruktif" dalam mendukung pejuang oposisi Suriah.

Prancis telah mengimplementasikan 'kebijakan destruktif yang diperpanjang untuk memperluas dukungan langsung kepada terorisme ... Adalah tugas Prancis untuk membalikkan atau mengubah kebijakannya," klaim Assad.

Assad menambahkan bahwa ia mendukung negosiasi untuk mengakhiri konflik negaranya, namun menegaskan dia tidak akan berhenti memerangi mujahidin.

"Kami telah sepenuhnya yakin dengan negosiasi ... namun, jika kita bernegosiasi, itu tidak berarti itu kami berhenti memerangi terorisme (baca;mujahidin). Dua langkah yang tak terelakkan di Suriah," katanya.

Tapi dia mengatakan dia melihat risiko Arab Saudi atau Turki bisa meluncurkan intervensi militer di negaranya.

Dia mengatakan dia "tidak mengesampingkan" intervensi seperti itu, tapi sesumbar angkatan bersenjatanya "pasti akan menghadapinya." (st/AFP)


latestnews

View Full Version