View Full Version
Kamis, 18 Feb 2016

Apple Tolak Bantu FBI 'Bongkar' Ponsel Milik Pelaku Penembakan San Benardino

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Raksasa teknologi Amerika Serikat Apple Inc mengatakan tidak akan membuka iPhone yang digunakan oleh salah satu dari dua penyerang di San Bernardino, California, karena "bagaimapaun juga tidak menjamin" langkah itu hanya terbatas pada kasus yang saat ini tengah ditangani.

CEO Apple, Tim Cook, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (17/2/2016) bahwa ia akan menentang perintah pengadilan federal yang menuntut Apple membantu FBI atas masalah ini karena mereka tidak mampu untuk "membongkar" iPhone 5c yang digunakan oleh Syed Rizwan Farook.

Farook, 28, dan istrinya, Tashfeen Malik, 27, ditembak mati oleh polisi dalam baku tembak beberapa jam setelah penembakan di acara pelatihan dan pesta liburan Departemen Kesehatan Masyarakat pada tanggal 2 Desember 2015, yang menewaskan 14 orang dan 22 luka-luka.

"Pemerintah Amerika Serikat telah menuntut Apple mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mengancam keamanan pelanggan kami. Kami menentang perintah ini, yang memiliki implikasi jauh melampaui kasus hukum yang dihadapi, "kata Cook.

Tidak ada pintu belakang!

Cook mencatat bahwa Apple "tidak memiliki simpati untuk para teroris" dan telah membantu dengan penyelidikan setelah pembantaian itu.

"Tapi sekarang pemerintah AS telah meminta kami untuk sesuatu yang kita tidak punya, dan sesuatu yang kita anggap terlalu berbahaya untuk dilakukan. Mereka telah meminta kami untuk membangun pintu belakang untuk iPhone," kata sang CEO Apple tersebut.

"FBI mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda untuk menggambarkan alat ini, tapi jangan salah: Membangun versi iOS yang melewati keamanan dengan cara ini akan bernuansa membuat sebuah pintu belakang," tulis Cook. "Dan sementara pemerintah mungkin berpendapat bahwa penggunaannya akan terbatas pada kasus ini, tidak ada cara untuk menjamin kontrol tersebut."

Pada hari Selasa seorang hakim Amerika Serikat memerintahkan Apple untuk membantu FBI "membobol" iPhone milik salah satu penyerang dalam penembakan San Bernardino.

Hakim AS Sheri Pym dari Pengadilan Distrik Federal untuk Distrik Tengah California memerintahkan Apple untuk memberikan "bantuan teknis yang wajar" untuk FBI, termasuk dengan menonaktifkan fitur auto-erase setelah terlalu banyak usaha yang gagal dibuat untuk membuka iPhone 5C.

Perintah ini bisa jadi setelah FBI "pusing" tidak juga berhasil membuka kode rahasia yang digunakan untuk memproteksi telepon genggam tersebut meski telah melakukan berbagai upaya.

Para ahli FBI takut kehilangan data di telepon tersebut secara permanen setelah 10 kali gagal memasukkan password, dengan alasan hanya Apple dapat memecahkan masalah ini. (st/ptv)


latestnews

View Full Version