KASHAMIR, INDIA (voa-islam.com) - Baku tembak antara pasukan India dan mujahidin telah memasuki hari kedua di Kashmir yang dikuasai India, dengan korban tewas mencapai empat orang.
Pada hari Sabtu (20/2/2016), beberapa mujahidin, menyerang konvoi pasukan paramiliter India di pinggiran kota utama Kashmir dari Srinagar, menewaskan dua tentara dan melukai 13 lainnya.
Para jihadis kemudian berlindung di sebuah lembaga pelatihan yang dikelola pemerintah di dekatnya dan mengizinkan lebih dari 120 orang dalam untuk pergi meninggalkan gedung tanpa melukai mereka.
Pada hari Ahad (21/2/2016), konfrontasi baru pecah setelah Central Reserve Police Force (CRPF) dan tentara paramiliter mengepung gedung, di mana para mujahidin telah bersembunyi.
Juru bicara paramiliter, Bhavesh Chaudhary, mengatakan para mujahidin menembakkan senapan dan granat hari Ahad pagi ketika tentara India mencoba menyerbu gedung pemerintah tersebut.
Juru bicara militer India, N. N. Joshi, mengatakan seorang kapten tentara tewas dalam tembak hari Ahad, Seorang tukang kebun warga sipil juga meninggal karena luka yang dideritanya selama baku tembak awal, menurut polisi.
Kashmir terletak di jantung sengketa teritorial pahit sejak India dan Pakistan merdeka pada tahun 1947.
New Delhi dan Islamabad keduanya mengklaim wilayah Himalaya itu secara penuh, tetapi memerintah bagian dari itu. Kedua negara telah terlibat dalam dua perang di atas wilayah yang disengketakan.
India dan Pakistan sepakat untuk gencatan senjata di Kashmir pada 26 November 2003, dan meluncurkan proses perdamaian pada tahun berikutnya. Sejak itu, telah terjadi bentrokan sporadis, dengan dua sisi saling melempar tuduhan melanggar gencatan senjata di sepanjang perbatasan de facto mereka yang membagi wilayah yang disengketakan.
kekerasan secara keseluruhan di Kashmir telah menurun selama dekade terakhir, namun bentrokan antara pasukan pemerintah dan mujahidin meletus secara teratur di wilayah tersebut. (st/ptv)