View Full Version
Selasa, 23 Feb 2016

Janda 'Tawanan' Al-Qaidah Sebut Pemerintah AS Tak Melakukan Apapun untuk Bebaskan Suaminya

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Janda tahanan Amerika Warren Weinstein, seorang tawanan Al-Qaidah yang "tanpa sengaja" gugur dalam serangan pesawat tak berawak AS di sepanjang perbatasan Afghanistan-Pakistan pada tahun 2015, mengatakan pemerintah Amerika Serikat "tidak melakukan apa pun" untuk mencoba untuk membebaskan suaminya.

Setelah tanpa hasil mengeluarkan uang sebesar $ 243.000 untuk pembebasan suaminya selama empat tahun, Elaine Weinstein, 68, mengatakan dia memohon kepada Menteri Luar Negeri John Kerry untuk bertindak atas nama dirinya.

"Lakukan sesuatu. Anda adalah negara terkuat di seluruh dunia. Lakukan sesuatu, "katanya, mengingat kembali kata-katanya untuk sebuah wawancara di program "60 Minutes" stasiun TV CBS yang disiarkan Hari Ahad (21/2/2016). "Dan mereka tidak melakukan apa pun."

Pemerintah AS sendiri mempunyai kebijakan untuk tidak membayar kepada organisasi-oraganisai jihad sebagai tebusan bagi para tawanan.

FBI membantu Elaine Weinstein dalam negosiasi nya, berhadapan dengan kasus contoh di mana ia melanggar hukum dengan membayar kelompok jihad.

Dia mengatakan dia juga menyewa sebuah perusahaan swasta yang mengkhususkan diri dalam membebaskan sandera, tetapi memiliki kata terakhir dalam semua keputusan nya.

"Bisakah Anda bayangkan?" Katanya. "Kata-kata saya adalah kata terakhir? Aku harus memutuskan? ... Aku tidak pernah menanggung hidup dan mati (seseorang) di tangan saya. "

Elaine Weinstein mengatakan ia percaya suaminya sudah meninggal selama tujuh bulan sebelum menerima panggilan suatu pagi dari para penculiknya.

Dia menerima ratusan pesan chat dan panggilan telepon dari kelompok penculik selama cobaan empat tahun, kadang-kadang di tengah malam. Suatu malam, ia ingat, ia menerima 18 panggilan telepon dari penculik suaminya antara pukul 01:00-06:00 pagi

"Dalam pikiran saya setiap saat," Kau menjaganya bersamaan. Nyawa suami Anda ada di tangan Anda," katanya.

Dr. Warren Weinstein ditahan oleh Al-Qaidah di Benua India (AQIS) sejak 2011 sementara warga Italia Giovani Loporto yang bersamanya ditahan sejak 2012. Namun demikian dalam menurut sebuah pernyataan yang diposting oleh juru bicara AQIS, Usamah Daud di akun Twitternya mengatakan keduanya dibebaskan setelah mereka berdua memeluk Islam pada awal 2013.

Usamah Daud mengatakan bahwa Warren Weinstein asal AS dan Giovani Lo Porto asal Italia telah menjadi muallaf sebelum mereka gugur bersama pemimpin AQIS, Ahmad Farouk  dalam serangan udara AS di wilayah Wacha Dara di Waziristan selatan yang berlangsung pada 14 Januari lalu.

Usamah Mahmoud mengatakan bahwa setelah keduanya menyatakan diri sebagai Muslim, mereka tidak lagi menjadi tawanan dan mujahidin justru menjadi pelindung bagi Weinstein dan Loporto. (st/

Berita terkait: Subhanallah, Eks Sandera AQIS Dr.Weinstein dan Lo Porto jadi Muallaf Sebelum Gugur dalam Serangan AS


latestnews

View Full Version