TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Zionis Israel mengatakan pada hari Selasa (1/3/2016) bahwa pasukan yang setia kepada rezim Assad telah menggunakan senjata kimia terhadap penduduk sipil sejak awal gencatan senjata.
Rezim Assad sendiri telah menggunakan senjata kimia terhadap penduduk sipil semasa perang semenjak awal konflik di Suriah berlangsung.
Gencatan senjata, yang disponsori oleh Rusia dan Amerika Serikat, dimulai pada hari Sabtu dan telah dibanyangi oleh tuduhan oposisi terhadap ketidak kepatuhan atas penghentian permusuhan yang dilakukan oleh Damaskus - sesuatu terus dibantah Bashar Assad.
"Rezim menggunakan senjata kimia kelas militer dan akhir-akhir ini telah menggunakan bahan, klorin, terhadap warga sipil, termasuk di hari-hari ini, setelah seharusnya gencatan senjata, menjatuhkan bom barel klorin pada warga sipil," kata Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon dalam pidato untuk konferensi yang diselenggarakan oleh kelompok militer dan penerbangan New Tech Airport City, dekat Tel Aviv. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut baik upaya gencatan senjata Suriah pada hari Ahad namun mengatakan negaranya mungkin masih melakukan serangan di negara Arab tetangga itu untuk menggagalkan setiap ancaman terhadap keamanan mereka.
Sebuah misi pencari fakta dari pengawas senjata kimia global (OPCW) menyimpulkan pada 2014 bahwa penggunaan gas klorin telah "secara sistematis" dalam perang sipil Suriah, bahkan setelah negara itu mengklaim menyerahkan semua persediaannya senjata beracun.
Kedua belah pihak telah membantah menggunakan bom barel klorin, yang OPCW katakan dilemparkan keluar dari helikopter. Rezim Assad adalah satu-satunya pihak dalam konflik yang diketahui memiliki helikopter.
Sebuah misi bersama oleh PBB dan OPCW saat ini sedang menyelidiki siapa yang bertanggung jawab atas serangan kimia tersebut. (st/ds)