LOS ANGELES (voa-islam.com) - Seorang mahasiswa penerbangan asal Mesir diperkirakan akan muncul di pengadilan imigrasi hari Jum'at (4/3/2016) untuk menentukan apakah dia harus dideportasi setelah diselidiki oleh agen federal karena memposting komentar mengancam tentang Donald Trump pada halaman Facebook-nya.
Emadeldin Elsayed, calon pilot 23 tahun dari Kairo, memiliki sebuah dengar pendapat yang dijadwalkan dengan Hakim Imigrasi Kevin Riley di Los Angeles.
Agen Secret Service AS mewawancarai Elsayed tentang postingannya pada awal Februari, kemudian kembali ke sekolah penerbangan nya di wilayah Los Angeles delapan hari kemudian dan mengatakan kepadanya jaksa federal tidak mendakwa dia dengan kejahatan tapi visanya telah dicabut.
pihak imigrasi kemudian menangkap Elsayed. Dia ditahan sejak 12 Februari di sebuah penjara Orange County.
Elsayed menulis bahwa ia bersedia untuk dihukum penjara seumur hidup karena membunuh Trump dan dunia akan berterima kasih padanya, kata pengacaranya, Hani Bushra.
Elsayed mengatakan ia marah oleh komentar kandidat presiden Partai Republik tentang melarang umat Islam bepergian ke Amerika Serikat, tetapi tidak pernah bermaksud untuk menyakiti siapa pun.
Trump telah menggunakan pembicaraan keras terutama tentang imigrasi selama kampanye. Kandidat calon presiden dari Partai Republik itu telah bersumpah untuk membangun dinding di seluruh sepanjang perbatasan Meksiko dan menyerukan larangan umat Islam memasuki negara itu.
Imigrasi dan Bea Cukai mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Elsayed ditangkap karena ia melanggar "ketentuan tujuannya ke Amerika Serikat." Badan ini tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Otoritas imigrasi menduga dalam pengajuan pengadilan bahwa Universal Air Academy telah membisiki para pejabat federal untuk postingan Facebook tersebut, kata Bushra.
Alex Khatib, pemilik sekolah penerbangan, mengatakan ia tidak tahu apa-apa tentang kasus ini sampai agen federal muncul untuk wawancara dan kemudian menahan Elsayed.
Dia mengatakan para pejabat federal memintanya untuk menarik dokumen yang telah dikeluarkan sehingga Elsayed bisa belajar di sana, tapi bahwa ia akan membawanya kembali jika pemerintah mengizinkan. (st/tds)