UNI EROPA (voa-islam.com) - Sekitar 1,25 juta pencari suaka tiba di Uni Eropa pada tahun 2015, lebih dari dua kali lipat angka dari tahun sebelumnya, data resmi menunjukkan pada hari Jum'at (4/3/2016).
Ini muncul ketika para pemimpin Uni Eropa siap untuk pertemuan puncak penting dengan Turki untuk mencoba untuk membendung aliran pengungsi.
Warga Suriah yang mencari suaka untuk menghindari perang saudara adalah kelompok terbesar tunggal dengan hampir 363.000 diikuti oleh 178.200 warga Afghanistan dan 121.500 warga Irak, kata badan statistik Eurostat.
Sekitar 159.000 atau hampir setengah dari semua permohonan warga Suriah dibuat di Jerman sementara di kalangan warga Afghanistan, 45.600 pergi ke Hungaria dan 41.200 lainnya mengungsi di Swedia.
Jerman adalah penerima terbesar dari aplikasi suaka pada tahun 2015, dengan 441.800 atau 35 persen dari total, dengan Hungaria mengambil 174.400 atau 14 persen dan Swedia 156.100 atau 12 persen.
Angka terpisah dari Organisasi Internasional untuk Migrasi yang dirilis pekan ini menunjukkan bahwa 130.000 imigran lain telah berhasil sampai ke Uni Eropa melalui Mediterania saja tahun ini, di atas satu juta tahun lalu.
Kebanyakan menyeberangi Laut Aegea dari Turki ke Yunani, atau dari Afrika Utara ke Italia.
Dalam hal aplikasi suaka, bagaimanapun, Yunani hanya menerima 11.370 pada tahun 2015, kurang dari satu persen dari total, angka Uni Eropa menunjukkan.
Para pemimpin Uni Eropa mengadakan pertemuan puncak hari Senin dengan Turki sebagai bagian dari upaya untuk menghentikan banjir imigran yang telah mengekspos perbedaan jauh di dalam blok terdiri dari 28-negara itu atas bagaimana untuk mengatasi masalah tersebut.
Perlambatan Perbatasan dan penutupan sepanjang rute imigran melalui Eropa berarti bahwa para pengungsi kini menumpuk di Yunani, melebihi sumber daya negara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan pada konferensi pers bersama dengan Presiden Prancis Francois Hollande di Paris, Associated Press melaporkan.
Presiden Dewan Eropa Donald Tusk mengatakan Jum'at bahwa ia melihat tanda-tanda awal bahwa negara-negara Uni Eropa mengatasi perbedaan mereka untuk mulai menangani krisis migrasi setahun ini.
Dalam surat undangan para pemimpin Uni Eropa untuk pertemuan puncak yang ia akan pimpin pada hari Senin dengan Perdana Menteri Turki, Tusk menulis:
"Mari saya menyimpulkan dengan catatan positif bijaksana. Untuk pertama kalinya sejak awal krisis migrasi, saya bisa melihat konsensus Eropa muncul. Ini adalah konsensus strategi komprehensif yang, jika diterapkan dengan setia, dapat membantu membendung arus dan mengatasi krisis." (an/aa)