RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Pihak berwenang Arab Saudi telah mengadakan sebuah lokakarya untuk meninjau rencana-rencana keamanan untuk ibadah Haji, beberapa bulan setelah insiden desak-desakan saling injak mematikan di Mina.
Menurut harian berbahasa Inggris, Saudi Gazette, lokakarya 3 hari, yang dihadiri oleh para pejabat pemerintah dari berbagai instansi, mengulas rencana-rencana medis darurat dan "pelajaran dari musim Haji tahun lalu."
Insiden desak-desakan dan saling injak, terjadi pada 24 September 2015 di persimpangan jalan di Mina selama ritual melempar Jamarat setelah jemaah asal Iran secara sengaja melakukan provokasi pertama kali dengan bergerak melawan arus dan menolak arahan dari petugas untuk kembali
Desak-desakan itu merupakan insiden paling mematikan dalam sejarah Haji. Menurut sebuah hitungan Associated Press yang berdasarkan pada pernyataan pejabat dari 36 negara yang kehilangan warga negaranya dalam bencana tersebut, lebih dari 2400 jemaah haji meninggal dalam kejadian itu.
Arab Saudi mengatakan hampir 770 orang tewas dalam insiden itu, namun para pejabat Iran, yang memanfaatkan momen tersebut untuk mempermalukan Saudi terus membual bahwa sekitar 4.700 orang, termasuk 464 peziarah Iran, kehilangan nyawa mereka.
Riyadh belum merilis temuan dari penyelidikan internal ke dalam insiden desak-desakan tersebut, juga tak merubah korban tewas resmi dari 769. (st/ptv)