KOTA GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Kelompok pejuang Palestina Hamas hari Jum'at (1/4/2016) mengecam Twitter, setelah raksasa media sosial diduga menutup sejumlah akun mereka.
sayap militer kelompok Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam, mengatakan akun Twitter berbahasa Inggris dan Arab mereka telah ditutup untuk ketiga kalinya dalam dua pekan.
Salah satu akun yang ditutup memiliki lebih dari 140.000 pengikut, katanya dalam sebuah pernyataan.
Hamas ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Uni Eropa dan banyak negara Barat.
Al-Qassam menuduh Twitter menunjukkan sebuah "Bias jelas untuk pendudukan Israel di mana mereka harus (mengadopsi) posisi netral terhadap kedua belah pihak."
Dikatakan bahwa para pejabat Israel diizinkan untuk mendorong "rasisme, ekstremisme dan terorisme" di situs tersebut, dan meminta perusahaan untuk membuka kembali akun mereka.
Twitter mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak mengomentari akun individu untuk "alasan privasi dan keamanan."
Hamas, bersama dengan para pejuang Palestina lainnya di Gaza, telah tiga kali berperang dengan Israel sejak 2008.
Selama konflik terbaru tersebut, pada tahun 2014, Twitter telah menutup sebagian besar akun Hamas. (st/wb)