View Full Version
Jum'at, 08 Apr 2016

Mahasiswa Pro-Palestina Ganggu Pidato Pejabat Israel di Kampus San Francisco Amerika Serikat

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Para mahasiswa pro-Palestina telah mengganggu sebuah pidato pejabat Zionis Israel di negara bagian AS San Francisco, mengecam permusuhan Tel Aviv terhadap warga Palestina.

Insiden itu terjadi pada Rabu (6/4/2016), ketika sejumlah besar mahasiswa mengiterupsi pidato walikota al-Quds (Yerusalem) Nir Barkat di San Francisco State University di California.

Mengenakan syal ikonik Palestina keffiyeh, para demonstran anti-Israel melambaikan bendera Palestina dan berusaha untuk mengusir Barkat dari kampus universitas.

Para mahasiswa juga meneriakkan slogan-slogan dan menyerukan intifada, perlawanan Palestina terhadap rezim Zionis Israel, dan mendesak diakhirinya pendudukan Israel dari tanah Palestina.

Mereka juga menyebut Israel rezim apartheid dan meneriakkan sebuah sorakan populer pro-Palestina: ". Dari sungai hingga ke laut, Palestina akan bebas".

Walikota Israel itu sebagai tanggapan mengatakan ia telah memberitahu presiden universitas dan walikota San Francisco terhadap "perilaku memalukan," tersebut mendesak mereka untuk tidak mengizinkan "hasutan berbahaya semacam itu di negara demokratis pada umumnya dan di kampus pada khususnya."

Dia juga mengatakan bahwa Israel akan terus melakukan kebijakan saat ini di tanah yang diduduki.

Barkat sedang melakukan tur kuliah kampus di AS untuk membahas hal-hal yang berbeda terkait dengan Israel dan al-Quds dan selanjutnya akan berakhir di Columbia University di New York.

Protes itu terjadi di tengah ketegangan yang meningkat di wilayah Palestina yang diduduki karena pembatasan masuknya jamaah Palestina ke dalam kompleks Masjid al-Aqsa di Timur al-Quds yang dikenakan Zionis Israel pada bulan Agustus 2015.

Didukung oleh pasukan Israel, pemukim ilegal Yahudi juga telah melanggar kompleks Masjid al-Aqsa serta merusak properti warga Palestina di al-Quds.

Setidaknya 210 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, telah kehilangan nyawa mereka di tangan pasukan Israel sejak Oktober tahun lalu. (st/ptv)


latestnews

View Full Version