ADEN, YAMAN (voa-islam.com) - Pasukan pro-pemerintah mengusir para pejuang Al-Qaidah dari ibukota provinsi dekat dengan kota kedua Yaman Aden pada hari Jum'at (15/4/2016), menurut klaim para pejabat keamanan, ketika pertempuran dalam perang saudara di negara itu berlanjut meskipun gencatan senjata diduga.
Tentara dan polisi mengusir para pejuang Al-Qaidah dari Huta, 30km utara dari Aden, dan menangkap 49 orang yang diduga sebagai pendukung kelompok itu di sana, tambah pejabat.
Gencatan senjata telah di berlaku di Yaman sejak Ahad lalu, namun pertempuran terus berlanjut di kantong-kantong di seluruh negeri.
Setidaknya 35 pejuang pro-pemerintah tewas selama tiga hari pertama gencatan senjata, menurut sumber-sumber militer.
Gencatan senjata itu dimaksudkan untuk meletakkan dasar bagi perundingan damai yang akan mengambil tempat di Kuwait pekan depan.
Arab Saudi dan sekutu Arabnya didominasi Sunni mendukung pemerintah Yaman dalam konflik, sementara pemerintah Syi'ah Iran mendukung pemberontak Syi'ah Houtsi. Pemberontak Houtsi, yang telah berjuang bersama tentara yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh, telah menyita ibukota Sana'a dan daerah lainnya di Yaman yang berpenduduk mayoritas Sunni.
Al-Qaida dan Islamic State (IS) telah mengeksploitasi kekacauan yang disebabkan oleh perang untuk memperkuat cengkeraman mereka di Yaman selatan.
Pasukan yang setia kepada Presiden Abdu Rabbu Mansour Hadi telah meluncurkan operasi terhadap mujahidin dalam beberapa pekan terakhir, didukung oleh serangan udara koalisi terutama Arab.
Seorang pejabat militer mengatakan operasi untuk membebaskan Huta itu "dirancang untuk mengamankan Aden", di mana pemerintah Hadi telah sementara bermarkas.
Al-Qaidah menguasai beberapa wilayah kunci di selatan dengan afiliasi IS juga memperluas kehadirannya, terutama di selatan.
Gubernur Aden Aidarus al-Zubaidi mengatakan kepada AFP baru-baru ini bahwa pasukan sekutu berkonsentrasi pada membebaskan Huta, tetapi juga kota Zinjibar dan bertujuan untuk "mendorong militan Al-Qaidah dari tepi Aden".
Serangan pesawat tak berawak AS juga telah ditingkatkan terhadap kelompok itu dalam beberapa pekan terakhir, dengan drone menewaskan lima terduga anggota Al-Qaidah akhir bulan lalu. (st/asharq)