View Full Version
Selasa, 19 Apr 2016

Ledakan Bom di Sebuah Bus Penumpang Israel di Yerusalem Lukai 21 Orang

BETHLEHEM, ISRAEL (voa-islam.com) - Sebuah bom menyebabkan sebuah bus Israel terbakar pada Senin (18/4/2016) malam di Yerusalem selatan, melukai 21 orang, kata sumber-sumber keamanan Israel.

Juru bicara polisi Israel Micky Rosenfeld melaporkan bahwa ahli penjinak bom telah mengidentifikasi penyebab ledakan sebagai bom di atas bus.

Juru bicara polisi Israel Luba al-Samri awalnya mengatakan bus tersebut kosong pada saat itu, dan bahwa 21 terluka dalam bus dan mobil yang terletak di dekatnya pada saat ledakan. Namun, dia kemudian mengatakan penyelidikan telah mengungkapkan ledakan terjadi di bus yang membawa penumpang.

Al-Samri mencatat kondisi korban dua orang dalam kondisi serius, tujuh dalam kondisi sedang, dan sisanya menderita luka ringan.

Dia menambahkan bahwa pasukan polisi Zionis Israel, ahli bom, dan petugas pemadam kebakaran menganalisis situasi untuk menentukan situasi di balik ledakan.

Seorang juru bicara untuk organisasi medis Hadassah mengatakan kepada Ma'an News bahwa tujuh dari yang terluka dirawat di rumah sakit Ein Karem, dengan empat dalam kondisi menengah hingga kondisi parah dan tiga dalam kondisi ringan. Dia menambahkan bahwa tiga orang dirawat di Hadassah rumah sakit Mount Scopus, semua dalam kondisi ringan.

Seorang juru bicara untuk rumah sakit Shaare Zedek mengatakan kepada Ma'an News bahwa delapan orang dirawat di sana, termasuk salah satu dalam kondisi berat yang sedang dioperasi. Dia mengatakan tujuh orang lainnya berada dalam kondisi "sangat ringan".

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengutuk ledakan. "Kami akan menghukum para teroris di balik ledakan bus di Yerusalem," juru bicaranya seperti dikutip. "Israel akan meletakkan tangannya pada siapa pun yang menyiapkan bom dan mengirim para teroris."

Meskipun tidak mengklaim bertanggung jawab atas ledakan itu, beberapa kelompok Palestina memuji serangan tersebut.

"Kami memberkati operasi Yerusalem, dan menganggapnya sebagai reaksi alami terhadap kejahatan Israel, terutama eksekusi lapangan dan penodaan Masjid Al-Aqsa," kata gerakan Hamas di pesan di media sosial.

Sementara itu, Jihad Islam mengatakan ledakan itu merupakan "pesan kuat" bahwa pemberontakan Palestina masih berlangsung dan hidup, dan perlawanan mengakar kuat di hati dan pikiran Palestina.

Pemimpin Gerakan Perlawanan Populer Haitham al-Ashqar mengatakan bahwa "operasi heroik" itu adalah "respon alami dan sah" untuk pelanggaran terus menerus Israel terhadap Palestina.

Al-Ashqar menyerukan pejuang perlawanan Palestina dan "para pemuda Intifada" untuk melaksanakan lebih banyak "operasi heroik yang menyakiti pendudukan dan pemukim nya."

Lebih dari 200 warga Palestina tewas oleh pasukan Israel dan pemukim ilegal Yahudi sejak gelombang kerusuhan yang tersebar di wilayah Palestina yang diduduki pada bulan Oktober. Kerusuhan telah ditandai oleh lonjakan serangan skala kecil yang dilakukan oleh individu Palestina - terutama pada sasaran militer Israel - yang telah menewaskan hampir 30 orang Israel, dengan mayoritas terduga penyerang Palestina ditembak mati di lokasi.


latestnews

View Full Version