View Full Version
Selasa, 19 Apr 2016

PM Malaysia Peringatkan Kehadiran Islamic State (IS) di Filipina

KUALA LUMPUR, MALAYSIA (voa-islam.com) - Perdana Menteri Malaysia telah memperingatkan Islamic State (IS) mendapatkan pijakan di Filipina selatan, ketika pasukan dari negara tetangganya itu terus bertempur dengan kelompok terkait di pulau-pulau di selatan.

Berbicara di sebuah forum layanan pertahanan regional di ibukota Kuala Lumpur pada Senin (18/4/2016), Najib Razak mengatakan bahwa destabilisasi Filipina selatan akan mengundang kelompok-kelompok militan - terutama IS - untuk membangun pijakan di kawasan Asia Tenggara.

"Jika itu terjadi, itu akan memiliki konsekuensi yang sangat serius pada kita semua [negara-negara Asia Tenggara]," kata sang Perdana Menteri.

Razak mengatakan bahwa Malaysia - yang memainkan peran utama dalam menengahi kesepakatan damai yang dipetieskan antara pemerintah Filipina dan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) - telah mengambil langkah-langkah keamanan pencegahan untuk mencegah Malaysia dan rekan-rekan regional dari menjadi target IS.

Perjanjian perdamaian final antara kedua belah pihak saat ini disimpan, sedangkan Kongres Filipina reses untuk pemilihan presiden.

Pada hari Senin, Razak menyerukan upaya perdamaian di Selatan akan dilanjutkan oleh penerus presiden Filipina saat ini.

"Presiden Benigno S Aquino III telah berusaha untuk upaya perdamaian. Tapi ini harus dilanjutkan [30 Juni] oleh siapa pun yang menggantikan dia."

Dia menggarisbawahi investasi yang telah dilakukan untuk menemukan perdamaian jangka panjang di Filipina selatan.

"Kita tidak harus menganggap remeh stabilitas regional yang telah kita nikmati."

Dia menambahkan bahwa untuk menghormati proses perdamaian, bagian yang aman harus terjamin sehingga hukum dasar Bangsamoro - hukum yang meyegel proses perdamaian - bisa dibawa ke Kongres baru dan diberlakukan.

Baik pemerintah dan MILF telah memperingatkan bahwa sementara kesepakatan sedang ditahan, kelompok "teroris" dapat mencoba dan memanfaatkan frustrasi lokal.

Awal bulan ini, bentrokan 10 jam antara Abu Sayyaf yang terkait IS dan tentara Filipina menewaskan sedikitnya 18 tentara tewas di selatan kota Tipo-Tipo.

Tentara terus melacak jihadis, dengan pernyataan akhir pekan mengklaim mereka telah menewaskan 32 anggota kelompok itu sejak pertempuran sebelumnya.

Senin petang, Malaysia mengatakan pihaknya berencana untuk mengundang Singapura dan Thailand untuk berpartisipasi dalam patroli keamanan tiga pihak di Laut Sulu, untuk mencegah terorisme dan penculikan oleh Abu Sayyaf. (st/aa)


latestnews

View Full Version