TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Zionis Israel telah melakukan kerjasama intelijen yang "belum pernah terjadi sebelumnya" dengan Mesir dan Yordania ketika perjuangan negara-negara itu melawan kelompok afiliasi Islamic State (IS) mendorong mereka untuk bekerja sama lebih erat, wakil kepala militer Israel mengatakan hari Rabu (20/4/2016).
Mayor Jenderal Yair Golan mengatakan "ada perasaan yang kuat di wilayah ini ... bahwa kita harus mengesampingkan permusuhan masa lalu dan berkonsentrasi pada kepentingan bersama dan bekerja sama" untuk menghadapi ancaman jihadis.
Dia berbicara tentang "tingkat kerjasama yang belum pernah terjadi sebelumnya" terutama mengenai intelijen.
"Tapi itu antara instansi pertahanan, dan saya tidak akan menggambarkan itu sebagai semacam rekonsiliasi antara rakyat," kata Golan pada konferensi pers bagi wartawan asing.
"Tapi itu adalah titik awal yang baik, dan aku cukup optimis tentang itu."
Mesir dan Yordania adalah satu-satunya negara Arab yang telah menandatangani perjanjian perdamaian dengan Zionis Israel, namun hubungan antara mereka tetap halus, khususnya atas dukungan mereka bagi perjuangan Palestina.
Para Jihadis di Semenanjung Sinai Mesir berjanji setia kepada IS pada bulan November 2014, yang mengontrol bagian dari Irak dan Suriah dan juga memiliki kehadiran di Libya.
Para mujahidin telah lama menggunakan Sinai sebagai markas dan meluncurkan pemberontakan setelah militer menggulingkan Presiden Mesir Muhammad Mursi pada 2013.
Jordan, yang berbatasan dengan Irak dan Suriah, telah selama bertahun-tahun berjuang dengan jihadis di negara sendiri dan merupakan bagian dari koalisi pimpinan AS melakukan serangan udara terhadap IS. (st/AFP)