SIDNEY, AUSTRALIA (voa-islam.com) - Jihadis paling senior Australia yang bergabung dengan Islamic State (IS) telah gugur dalam serangan udara Amerika Serikat di Irak.
Jaksa Agung George Brandis mengkonfirmasi hari Kamis (5/5/2016) bahwa pria asal Melbourne Neil Prakash gugur di Mosul pada Jum'at malam, 29 April.
"Neil Prakash adalah target nilai tertinggi dari sebuah sudut pandang Australia di Timur Tengah," kata Brandis televisi Sky News.
"Dia adalah individu, lebih dari yang lain, yang telah secara aktif menginspirasi dan menghasut serangan terorisme domestik di Australia. Dia memiliki jaringan di Melbourne dan Sydney. Dia sangat, sangat aktif sampai agak baru-baru ini setidaknya di media sosial. Jadi jika Anda ingin menggambarkan dia sebagai teroris nomor satu Australia itu tidak akan jauh dari tanda tersebut."
Prakash dilaporkan telah terlibat dalam plot Anzac Day yang gagal di Melbourne dan Sydney, dalam mempengaruhi pembantaian "bom pipa" yang digagalkan di Melbourne pada Mei tahun lalu dan meradikalisasi Numan Haider, 18 tahun, yang menikam dua petugas polisi dan ditembak mati di Melbourne pada serangan September 2014.
Anzac Day adalah hari libur nasional yang signifikan pada tanggal 25 April untuk menghormati Korps Militer Australia dan Selandia Baru (ANZAC) yang berjuang dan tewas di Canakkale di pantai barat Turki pada tahun 1915.
Brandis hari Kamis juga menegaskan kematian Shadi Jabar Khalil Mohammad, kakak perempuan dari Farhad Jabar berusia 15 tahun, yang menembak mati akuntan polisi New South Wale Curtis Cheng di Sydney pada tahun 2015 Oktober dan kemudian dirinya ditembak mati oleh polisi.
Channel Nine News melaporkan bahwa Shadi Jabar Khalil Mohammad gugur dalam serangan udara AS di kota Al Bab Suriah pada 22 April bersama suaminya yang berasal dari Sudan Abu Saad al-Sudani, menurut pemerintah AS.
Sehari sebelum kakaknya ditembak, Chen Mohammad naik pesawat ke Singapura, dan kemudian ke negara perbatasan Suriah sebelum ia diyakini telah menuju Suriah atau Irak.
Brandis memperkirakan bahwa "sekitar 110 orang Australia secara aktif terlibat dengan IS sebagai pejuang asing di Timur Tengah dan tentu saja dalam berbagai peran.
Profesor Greg Barton, pakar terorisme di Deakin University, mengatakan kepada Fairfax bahwa Prakash adalah profil tingkat tinggi terakhir yang diketahui yang terkait antara medan perang Suriah-Irak dan jaringan pejuang di Melbourne dan Sydney.
Kematian Prakash adalah signifikan karena ia dilaporkan tidak memiliki perekrut IS di Australia yang seberhasil dia.
"Kematiannya sangat disambut baik karena dia orang menonjol Australia terakhir yang kami sadari yang bertugas sebagai link kunci dengan teman-teman nya di Australia," kata Barton. (st/aa)