JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Kelompok perlawanan Palestina Jihad Islam pada hari Ahad (8/5/2016) membantah laporan bahwa mereka memiliki "kesepakatan" dengan Zionis Israel yang memungkinkan pasukan Israel untuk beroperasi ratusan meter di dalam Jalur Gaza yang terkepung.
Pemimpin Jihad Islam Khalid al-Batsh mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa laporan terbaru oleh media Israel itu "sama sekali tidak benar," menambahkan bahwa "tim Palestina telah secara tegas menolak permintaan "untuk memungkinkan serangan militer Israel ke wilayah Palestina yang diblokade ini" selama pembicaraan di Kairo setelah perang yang menghancurkan tahun 2014.
Al-Batsh menambahkan bahwa penolakan Palestina adalah alasan di balik agresi Israel yang terus berlanjut di Gaza.
Sementara aksi militer Israel telah terjadi hampir setiap hari baik di darat dan laut di Gaza, sepekan terakhir telah melihat tingkat yang tidak biasa dari kegiatan militer, ketika pasukan Israel meluncurkan sejumlah serangan udara dan bombardir di Jalur Gaza, menewaskan seorang wanita berusia lima puluhan, sementara beberapa tembakan mortir ditembakkan dari wilayah Palestina tanpa menimbulkan korban.
Al-Batsh menambahkan Zionis Israel gagal menerapkan realitas baru di tanah selama konflik 2014, dan tidak akan mampu mencapai tujuan ini melalui banjir agresi terbaru pekan ini.
"Kami tegaskan penolakan total kami atas proposal ini, dan kami tidak menerima konsep zona penyangga di bagian timur Jalur [Gaza]," kata al-Batsh, menyerukan kepada semua pejuang Palestina untuk melawan setiap upaya agresi militer Israel di persimpangan garis perbatasan. (st/maan)