TEPI BARAT, PALESTINA (voa-islam.com) - Puluhan pemukim ilegal Yahudi pada Senin (9/5/2016) mengambil alih sebuah gedung di lingkungan Al-Sadia di Kota Tua Yerusalem, kata saksi mata.
"Sekitar 45 pemukim Yahudi, yang didukung oleh pasukan polisi dan tentara Israel, menyerbu gedung Senin pagi dan mulai melakukan ritual Talmud," Fakhri Abu Diab, seorang aktivis lokal Palestina mengatakan kepada Anadolu Agency.
"Bangunan tiga lantai tersebut, yang dimiliki oleh warga Palestina, terletak hanya 300 meter dari Masjid Al-Aqsha," katanya.
Pasukan Zionis Israel sejak itu telah mengepung daerah tersebut dan mencegah warga Arab dari lingkungan itu memasuki gedung.
Israel menduduki Yerusalem Timur pada Perang Timur Tengah tahun 1967. Negara Zionis Yahudi itu secara sepihak mencaplok kota tersebut pada tahun 1980, mengklaim itu sebagai ibukota negara Yahudi dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Palestina mengatakan Zionis Israel melancarkan kampanye agresif untuk "Yahudisasi" Yerusalem (Al-Quds) dengan tujuan menghilangkan identitas Arab dan Islam dan akhirnya mengusir penduduk Palestina nya.
serangan al-Aqsa
Dalam perkembangan terkait, sejumlah ekstremis pemukim ilegal Yahudi memaksa masuk ke titik panas Yerusalem Timur kompleks Masjid al-Aqsa pada hari Senin dan Ahad, di mana mereka juga berusaha untuk melakukan ritual keagamaan, menurut seorang pejabat Palestina lokal.
"Selama 24 jam terakhir, sekitar 120 pemukim - di bawah perlindungan polisi Israel - telah memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa melalui gerbang Al-Mugharbah," Sheikh Azzam al-Khatib, direktur jenderal urusan Al-Aqsa, mengatakan kepada Anadolu Agency.
"Mereka melakukan tur di halaman masjid dan mencoba untuk melakukan ritual Talmud dekat Kubah Batu," katanya. "Tapi jamaah Palestina dan penjaga menghentikan mereka dari melakukannya."
Bagi umat Islam, Al-Aqsa merupakan tempat suci ketiga di dunia. Yahudi, untuk bagian mereka, merujuk ke daerah sebagai "Temple Mount," mengklaim itu adalah situs dua candi Yahudi di zaman kuno.
Beberapa kelompok Yahudi ekstremis telah menyerukan pembongkaran Masjid Al-Aqsa sehingga kuil Yahudi mungkin akan dibangun di tempatnya.
Pada September 2000, sebuah kunjungan ke Al-Aqsa oleh politisi kontroversial Israel Ariel Sharon memicu apa yang kemudian dikenal sebagai "Intifada kedua," sebuah pemberontakan rakyat terhadap pendudukan Zionis Israel di mana ribuan warga Palestina tewas. (st/an)