BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Kelompok milisi Syi'ah bersenjata Libanon, Hizbullata, mengatakan komandan militer mereka Mustafa Badreddine dibunuh oleh kelompok teroris Takfiri di Suriah, bukan oleh serangan udara Israel sebagaimana yang mereka gembar-gemborkan sebelumnya.
Syi'ah Hizbullata, yang menyebut kata teroris Takfiri untuk merujukpada kelompok-kelompok jihad Sunni, sesumbar bahwa kematian-Nya akan meningkatkan tekad gerakan untuk melawan para mujahidin..
Dalam pernyataan yang dirilis pada hari Sabtu (14/5/2016), Syi'ah Hizbullata mengatakan penyelidikan mereka menunjukkan kematian Badreddine telah disebabkan oleh tembakan artileri oleh mujahidin di dekat Bandara Internasional Damaskus.
"Investigasi telah menunjukkan bahwa ledakan, yang menargetkan salah satu markas kami ... dan yang menyebabkan kemartiran dari ... Badreddine, adalah hasil dari pemboman artileri yang dilakukan oleh kelompok Takfiri di daerah tersebut," kata pernyataan itu.
Pembunuhan Badreddine hanya akan meningkatkan "keinginan dan niat Hizbullah (baca;Hizbullata) untuk terus memerangi geng-geng kriminal ini," sesumbar pernyataan tersebut.
Pada hari Jum'at, Hizbullata mengumumkan kematian Badreddine dan mengadakan penguburan militer baginya di Beirut selatan.
Komandan Hizbullata berusia 55 tahun itu memimpin sayap militer Hizbullata yang membantu pemerintah Bashar Al-Assad yang hampir keok melawan mujahidin di Suriah.
Dia adalah sepupu dan saudara ipar dari Imad Mughniyeh komandan Syi'ah Hizbullata, yang dikatakan dibunuh oleh Israel pada tahun 2008.
Kelompok militan Syi'ah ini mangaku-ngaku mereka terlibat dalam perang melawan Amerika Serikat dan rezim Israel selain tentunya dengan kelompok-kelompok mujahidin Sunni yang telah membuat kerugian telak pada kelompok tersebut terlebih di Suriah.
Meski demikian, AS, yang memasukkan kelompok berbasis di Libanon selatan itu dalam daftar teroris, tidak pernah menargetkan Syi'ah Hizbullata baik lewat serangan udara atau pembunuhan bertarget lainnya meskipun mereka beroperasi terang-terangan baik di Libanon atau pun di Suriah.
Hal ini berbeda dengan kelompok-kelompok mujahidin yang
Pada hari Jum'at, Hizbullata mengumumkan kematian Badreddine dan mengadakan penguburan militer baginya di Beirut selatan.
Komandan Hizbullata berusia 55 tahun itu memimpin sayap militer Hizbullata yang membantu pemerintah Bashar Al-Assad yang hampir keok melawan mujahidin di Suriah.
Dia adalah sepupu dan saudara ipar dari Imad Mughniyeh komandan Syi'ah Hizbullata, yang dikatakan dibunuh oleh Israel pada tahun 2008. (st/ptv)