MANILA, FILIPINA SELATAN (voa-islam.com) - Kelompok pejuang Filipina yang bulan lalu memenggal kepala seorang pria Kanada mengatakan mereka akan membunuh sandera Barat lain jika uang tebusan multi-juta dolar tidak dibayar dalam waktu empat minggu.
Sebuah video yang dirilis oleh Abu Sayyaf - yang para pemimpinnya didauga telah bersumpah setia kepada Islamic State (IS) - menunjukkan warga Kanada Robert Hall dan warga Norwegia Kjartan Sekkingstad mengenakan kemeja oranye dalam suasana hutan, dikelilingi oleh orang-orang bersenjata.
Para pria itu mengatakan para penculik mereka telah mengancam akan membunuh setidaknya salah satu dari mereka jika tidak ada pembayaran diterima hingga 13 Juni.
Sebuah keterangan pada video, dibuat oleh kelempok pemantau jihadis SITE Intelligence Group, mengatakan Abu Sayyaf menuntut uang tebusan sebesar 600 juta peso (12.800.000 USD).
Pada bulan April, kelompok itu membunuh warga Kanada John Ridsdel setelah batas waktu tebusan berlalu.
Ridsdel, Hall, Sekkingstad, dan pacar Hall yang berasal dari Filipina diculik pada tahun 2015 dari sebuah resor di pulau Samal, ratusan kilometer dari benteng tradisional Abu Sayyaf.
Kelompok ini telah disalahkan atas serangan terburuk dalam sejarah Filipina.
Meskipun para pemimpinnya telah berjanji setia kepada IS, analis mengatakan mereka lebih terfokus pada penculikan menguntungkan untuk uang tebusan dari pada menyiapkan sebuah kekhalifahan.
Kelompok ini diyakini memiliki hanya beberapa ratus orang tetapi telah bertahan dari serangan militer yang didukung AS berulang-ulang, masih bertahan hidup dengan menggunakan pegunungan, dataran hutan dari pulau-pulau selatan untuk keuntungan kelompok mereka.
Abu Sayyaf juga diyakini menahan empat warga Malaysia, pengamat burung asal Belanda dan empat orang Filipina, yang mereka tawan dalam penggerebekan terpisah. (st/F24)