KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Pemimpin kelompok Hizbul Islm Afghanistan (HIA) Gulbuddin Hekmatyar, menyatakan belasungkawa atas pembunuhan Mullah Akhtar Mansour, pada Rabu (25/5/2016) seraya mendesak kelompok Taliban untuk menyusun sebuah strategi perdamaian bersama untuk menarik negara tersebut keluar dari krisis.
Ghairat Baheer, yang bertanggung jawab atas sayap politik HIA, mengatakan kepada Pajhwok Afghanistan News bahwa mantan panglima perang era pendudukan Sovyet di Afghanistan itu telah menguraikan pandangan dalam sebuah pesan belasungkawa yang dikirim kepada pimpinan Taliban.
"Saya menyatakan belasungkawa tulus atas nama HIA untuk keluarga Mullah Akhtar Mansour, pendukungnya dan ke seluruh jajaran, barisan dan kepemimpinan Taliban" kata Hekmatyar seperti dikutip dalam pesan tersebut.
"Jika Anda [Taliban] tidak memiliki kemampuan untuk menyepakati sebuah strategi besar bagi perdamaian dan stabilitas di negara ini, setidaknya kita bisa mencapai kesepakatan menolak untuk mengikuti jalan permusuhan atau menggunakan bahasa kasar terhadap satu sama lain dengan menghilangkan sumber yang mencoba mengadu satu kelompok terhadap yang lain," tambahnya.
Dia juga menyarankan agar Taliban berhati-hati terhadap tantangan masa depan, sebagaimana HIA. Dia menunjukkan keinginannya untuk mencetak kesepakatan serupa dengan Taliban sebagaimana HIA yang baru saja akan masuk dalam pemerintah Afghanistan.
Pemimpin HIA itu meminta kepada Taliban, jika mereka menolak sarannya, mereka tidak boleh mencampuri kebijakan partainya dan membiarkan kerja kelompok tersebut secara lancar. Sebab Hekmatyar mengklaim bahwa HIA juga memberikan pengorbanan bagi negara Afghanistan. (st/pjhk)