TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Pasukan Israel telah melarang semua warga Palestina memasuki Israel ketika rezim Zionis Yahudi meningkatkan pembatasan semacam itu menyusul serangan penembakan mematikan di Tel Aviv.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan pada hari Jum'at (10/6/2016) bahwa larangan tersebut akan tetap berlaku sampai Ahad tengah malam.
Sesuai dengan "arahan dan penilaian situasi yang sedang berlangsung, pada hari ini penyeberangan dari Jalur Gaza dan Yudea dan Samaria (Tepi Barat) akan terbuka untuk Palestina hanya dalam kasus-kasus medis dan kemanusiaan," kata sang juru bicara.
Serangan penembakan terjadi di sebuah kompleks terbuka di Tel Aviv, meninggalkan empat warga Yahudi tewas dan 16 lainnya terluka pada hari Rabu.
Laporan awal mengatakan para penyerang berpakaian sebagai "ultra-Ortodoks" Israel, namun Tel Aviv mengatakan kemudian mereka warga Palestina.
Pada hari Kamis, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan langkah-langkah hukuman terhadap warga Palestina menyusul penembakan di Tel Aviv.
Tindakan Israel termasuk membekukan ribuan izin untuk mengunjungi Masjid al-Aqsa, tempat suci ketiga Islam.
Pembatasan tersebut akan melarang masuk ke 83.000 warga Palestina dari wilayah pendudukan Tepi Barat dan sekitar 200 warga dari Jalur Gaza ke Israel.
Langkah itu telah memicu kemarahan di kalangan warga Palestina, yang percaya bahwa mereka memiliki kewajiban untuk mengunjungi masjid al-Aqsa dan melindunginya dari serangan pemukim selama bulan suci Ramadhan.
Protes diperkirakan akan diselenggarakan atas keputusan Israel di pos pemeriksaan Qalandiya.
Israel juga menyiapkan untuk menggunakan dua batalion tambahan pasukan ke Tepi Barat yang diduduki setelah penembakan. Pihak berwenang di Tel Aviv telah menolak untuk memberikan rincian tentang jumlah pasti pasukan. Namun, batalyon biasanya terdiri dari beberapa ratus polisi.
Sementara itu, pasukan rezim Israel mencegah warga Palestina keluar dan memasuki desa Tepi Barat Yatta, yang polisi rezim katakan adalah rumah bagi para penyerang di balik penembakan Tel Aviv.
Menteri Israel Urusan Militer yang baru diangkat Avigdor Lieberman telah memerintahkan bahwa jenazah warga Palestina yang gugur oleh pasukan Israel tidak lagi dikembalikan ke keluarga mereka untuk dimakamkan. (st/ptv)