HOMS, SURIAH (voa-islam.com) - Seperti pepatah, senjata makan tuan, itulah kata-kata yang tepat untuk digunakan untuk menggambarkan amunisi milik rezim assad yang ditembakkan ke wilayah oposisi namun tidak meledak dan kemudian diproduksi ulang menjadi bom-bom untuk melawan militer Suriah dan sekutunya.
Pejuang oposisi Suriah menggunakan kembali bom-bom dan rudal-rudal yang ditembakkan oleh pesawat-pesawat tempur dan artileri rezim Assad di desa-desa dan kota-kota di Homs dan pedesaan Hama, sumber pejuang oposisi mengatakan seperti dilansir Syrian Observer hari Jum'at (10/6/2016).
Insinyur Abou Nedal, kepala dewan militer di Kafr Laha, mengatakan kepada Zaman al-Wasl bahwa rudal-rudal terbesar telah ditembakkan oleh pesawat tempur rezim Assad pada desa al-Iman Barat pada hari Selasa dan tidak meledak.
Dia menambahkan bahwa rudal itu memiliki panjang tiga meter dan mempunyai kemampuan untuk menghancurkan lingkungan perumahan secara keseluruhan.
Kota Al-Houleh serta desa-desa Aqrab dan Kharbet al-Jaame di pedesaan selatan Homs telah terkena serangan udara berat, dengan banyak amunisi yang dijatuhkan gagal meledak karena kegagalan teknis, Abou Nedal menunjukkan.
Dia menegaskan para teknisi khusus dari dewan militer dan kelompok pejuang Ahrar al-Sham menjinakkan rudal-rudal itu dengan mencabut detonator kemudian mengangkut sisa perangkat ke pandai besi untuk membongkar rudal-rudal yang telah tidak aktif tersebut.
Para teknisi kemudian mengeluarkan bahan peledak untuk memproduksi bom-bom baru yang untuk digunakan melawan rezim dan pasukan sekutu. (st/SO)